Ada Aja Alasan

Monday, November 06, 2017

Mungkin karena kecapekan, jadi badan saya rasanya enaaak banget. Bawaannya pengen tiduran aja. Semoga menjadi penggugur dosa. Aamiin. 

"Bunda, jadi ga kita ke kondangan?"
Kita bertiga memang sudah siap berangkat dari tadi. Tinggal nunggu ayahnya yang belum bersiap.
"Jadi kak, tunggu ayah dulu ya."
"Udah...kita berangkat sendiri aja. Naik ojek."
"Naik ojek? Kan jauh kak."
"Naik angkot aja bunda. Ayah lama."
"Eh...kan nanti kita berangkat rame-rame. Mba Nia juga mau ikut soalnya."

Faiza nih ya, kalau ada maunya beuh...kekeh lho ni anak. Pinter-pinternya kita memberi alasan yang masuk akal. Agar dia tidak bosen menunggu, akhirnya saya ajak dia keluar rumah.

"Eh kak, kita beli kado yuk."
"Ayo. Kita kadoin apa ya?" (Serius mikir)
"Iya. Kita kadoin apa ya kak enaknya?" (menunggu idenya dia, siapa tahu ada yang cocok)
"Oh...aku tahu. Kita kadoin sepeda aja bunda. Kaya punyaku tuh." (matanya kedip-kedip)
Dueng dueng. 
"Lha, itu sih kado buat kakak. Kan kita mau nyari kado buat mba Lina. Mba Lina kan sudah besar." (dalam hati, kado nikahan kak)
"Oh... Kan gapapa, kita beliin yang gede aja."
Dzig. Itu sih bunda juga mau.

Tiba-tiba saya keingetan punya simpanan barang yang belum terjamah.
"Eh kak, bunda sudah ada kadonya. Kita beli kertas kadonya aja yuk."
"Oh... Bener bunda sudah punya?"
"Iya. Kita cari kertas buat bungkus kado aja ya."
"Ya udah kalau gitu. Kita naik ojek aja bunda. Ga usah ajak ayah. Ayah masih lama. Kita pergi aja sendiri."
"Lha kan deket. Cuma di tempat bu Kotijan."
Di warung, anaknya bisik-bisik. 
"Bunda, aku mau payung."
"Lha kan kakak sudah punya."
"Iya. Tapi aku mau payung yang gede."
Kedengeran mungkin sama bapaknya. "Kenapa dek?"
Saya jawab, "Pengen payung pak."
Si bapak, "Kan kemarin sudah beli." 
Mantap nih pak Kotijan. Makasih lho pak bantuannya. Yeay!
Anaknya malu-malu lalu ngikutin saya pulang.

"Bunda, aku mau payung."
"Lho, tadi kan kata bapaknya juga kakak sudah beli payung kemarin."
"Iya. Tapi aku ga mau ah payung lipet. Aku maunya payung yang gede."
"Emangnya ga berat bawa payung yang gede?"
"Enggak. Kan nanti aku pegangin."
"Bener?"
"Iya. Nanti kan kalau pas ngaji hujan, terus Yumna sama Zafran mau ikut pakai payung gimana? Nanti ga muat kalau payungku kecil."
Kekeh lho ni anak. Sepanjang jalan mau pulang yang diomongin payung terus.

"Terus payung lipetnya dikemanain?"
"Payungnya buat Akhdan aja. Kan Akhdan belum punya tuh."
"Akhdan masih kecil. Belum bisa bawa payung sendiri."
"Aku mau payung yang gambarnya Little Pony."
Nah lho, ketahuan kan udang dibalik batunya.
"Hahahaha. Kak kak...bilang aja mau gambar little pony. Ya kan?"
Senyum-senyum dia. Huuu...akal-akalan.
"Nanti aja kalau gitu, kalau payungnya sudah rusak."
"Yaaah..."
Hmmm...bunda dilawan.


#Tantangan10Hari
#Level1
#Harike4
#KuliahBunSayIIP
#KomunikasiProduktif


You Might Also Like

0 comments