Catatan Kisah

Kisah Nabi Musa as

Tuesday, October 25, 2016

Negeri Mesir dipimpin oleh seorang raja yang bergelar Fir’aun. Kekuasaan Fir’aun sangat besar hingga ia menjadi sombong dan menganggap dirinya Tuhan.

Suatu hari, peramal istana mengatakan akan lahir bayi laki-laki dari kaum Bani Israil yang akan mengalahkan Fir’aun dan menjadi penguasa Mesir. Fir’aun pun ketakutan. Segera ia perintahkan prajuritnya untuk menghabisi bayi laki-laki Bani Israil.

Seorang perempuan bernama Yukabad yang saat itu sedang mengandung Musa menjadi sangat cemas. Berkat perlindungan dari Allah SWT., dia berhasil menyembunyikan kandungannya. Bahkan, kelahiran Musa pun tidak diketahui.

Namun, hati ibunda Musa masih saja diliputi kecemasan, setiap hari gelisah memikirkan keselamatan anaknya. Akhirnya Allah SWT. memberi petunjuk kepada ibunda Musa agar menghanyutkan bayinya itu ke sungai Nil. Diiringi kesedihan sang bunda, Musa pun dihanyutkan. Ternyata, peti itu hanyut mendekati istana Fir’aun.

Kuasa Allah SWT berkata lain, istri Fir’aun yang bernama Aisyah binti Mazahim sangat terpesona oleh senyum bayi Musa. Ia pun merasa sangat sayang padanya. Aisyah membujuk Fir’aun agar mengizinkannya mengambil Musa sebagai anaknya. Dan Fir’aun pun mengabulkan keinginan istrinya itu. Tinggallah Musa di istana Fira’un. Dengan kehendak Allah pula, ibunda Musa berhasil menjadi ibu susu dan pengasuh Musa.

Saat dewasa Musa melihat banyak ketidakadilan yang dilakukan oleh penguasa kepada Bani Israil. Hingga suatu hari, tanpa sengaja Nabi Musa memukul seorang bangsa Mesir hingga tewas demi membela seorang Bani Israil. Nabi Musa pun diburu oleh prajurit kerajaan. Mengetahui itu Musa pun melarikan diri ke Madyan.

Di Madyan, Nabi Musa bertemu dengan keluarga Nabi Syuaib as dan akhirnya menikah dengan putrinya. Setelah 10 tahun tinggal di sana, Nabi Musa pun berencana ke Mesir.

Ditengah perjalanan Nabi Musa melihat cahaya yang memancar dari bukit Thur. Nabi Musa pun mendatanginya, ternyata cahaya itu adalah api yang berasal dari sebatang pohon yang masih hijau. Saat itulah Nabi Musa menerima wahyu dari Allah SWT. Allah SWT memerintah Nabi Musa untuk memberi peringatan kepada Fir’aun dengan bijaksana. Nabi Musa pun datang ke istana Fir’aun bersama saudaranya Nabi Harun. Mereka bermaksud mengajak Fir’aun menyembah Allah SWT.

“Musa, beri tahu kami siapa Tuhanmu itu?” seru Fir’aun.

“Tuhanku adalah Tuhanmu juga. Dialah yang telah menciptakan alam semesta.  Dia pula yang menurunkan hujan dari langit. Segeralah bertobat, ” ajak Nabi Musa.

Namun, Fir’aun yang sombong malah menantang Nabi Musa untuk menunjukkan bukti kenabiannya. Nabi Musa pun memasukkan tangannya ke leher bajunya, lalu menariknya kembali dan muncullah cahaya putih kemilau.

“Itukah  bukti bahwa dirimu adalah utusan Tuhan? Padahal, itu hanya kepandaianmu dalam mempraktikkan ilmu sihir. Kami juga punya tukang-tukang sihir yang hebat! Mari kita bertanding! Tetapkanlah hari pertandingan itu agar seluruh rakyat dapat menyaksikannya. Mereka akan tahu siapa yang paling benar!” tantang Fir’aun.

Hari yang ditetapkan pun tiba. Orang-orang berkumpul untuk menyaksikan adu kekuatan antara Nabi Musa dan penyihir-penyihir Fir’aun. Ditengah lapang terlihat Nabi Musa berdiri berhadapan dengan puluhan penhyihir dari berbagai negeri. “Hai para ahli sihir, tunjukkan kemampuan kalian! Majulah bersama-sama! Hadiah besar telah menanti kalian!” seru Fir’aun. “Hai Musa! kami dulu yang memulai atau engkau?” tanya penyihir. Nabi Musa menjawab, “Silakan kalian dulu yang memulainya.”

Mereka mulai melemparkan tongkat dan tali ke hadapan Nabi Musa. Tali dan tongkat-tongkat berubah menjadi ular-ular buas dan hendak menyerang Nabi Musa. Situasi menjadi genting. Nabi Musa hanya berharap pada pertolongan Allah.

“Hai, Musa janganlah takut. Kamulah yang paling unggul, lemparkanlah tongkatmu,” begitu bisikan yang diterima Nabi Musa. Segera Nabi Musa melemparkan tongkatnya ke tanah. Saat itu juga mukjizat kerasulan Nabi Musa terlihat. Tongkat berubah menjadi ular raksasa dan menelan semua ular tipuan para penyihir. Menyaksikan peristiwa itu, para penyihir langsung bertobat. “Kami beriman kepada Tuhan Musa dan Harun!” seru para penyihir.

Fir’aun menjadi murka, lalu menghukum mati semua penyihirnya. Kemenangan Nabi Musa tidak juga membuat Fir’aun sadar. Ia malah memburu Nabi Musa dan pengikutnya. Fir’aun dan prajuritnya terus memburu Nabi Musa. Allah SWT, memerintahkan Nabi Musa dan pengikutnya keluar dari Mesir.

Di suatu malam, rombongan Nabi Musa pergi diam-diam meninggalkan Mesir hingga tiba di tepi Laut Merah. Tiba-tiba orang-orang yang berjalan di belakang rombongan berseru dengan panik, “Fir’aun! Fir’aun! ada Fir’aun di belakang kita”.

Dari kejauhan Fir’aun dan pasukannya mengejar. Nabi Musa meminta pengikutnya bersabar. Atas perintah Allah SWT. Nabi Musa mengangkat tongkatnya, lalu memukulkannya ke laut. Subhanallah dengan izin Allah SWT, lautpun terbelah. Ditengah-tengahnya terdapat jalan kering agar rombongan Nabi Musa dapat melewatinya.

Semua rombongan Nabi Musa pun selamat di seberang. Saat Fir’aun dan pasukannya masih di tengah laut terbelah, seketika itu terdengar suara gemuruh yang dahsyat dan laut pun kembali bersatu. Tenggelamlah Fir’aun dan seluruh pasukannya. Itulah azab Allah atas kesombongan Fir’aun.

Lengkingan suara Fir’aun terdengar oleh rombongan Nabi Musa, “Aku beriman kepada Tuhan Musa dan Harun!”. Teriak Fir’aun di tengah gelombang laut yang dahsyat. Namun sudah terlambat, tak ada lagi ampunan baginya.

Dikutip dari:
Mukjizat Nabiku

Catatan Kisah

Kisah Nabi Yunus as

Tuesday, October 25, 2016

Ada sebuah negeri di bagian Selatan Irak bernama Ninawa. Negeri itu sangat kaya. Namun penduduknya ingkar dan tidak bersyukur. Mereka menyembah berhala dan bukan menyembah Allah.

Allah pun mengutus Nabi Yunus Alaihi Salam untuk berdakwah kepada penduduk negeri itu. Nabi Yunus menyeru penduduk Ninawa untuk menyembah Allah, pencipta alam semesta beserta isinya. Ajakan Nabi Yunus ditolak mentah-mentah oleh penduduk Ninawa. Setelah bertahun-tahun, hanya sedikit yang mau mengikuti ajakan Nabi Yunus untuk beriman kepada Allah.

Melihat keadaan tersebut, Nabi Yunus yang memberitahukan bahwa azab Allah segera datang kepada mereka. Namun, penduduk Ninawa tidak percaya. Mereka tidak peduli dengan peringatan Nabi Yunus. Suatu hari, sebelum azab yang dijanjikan tiba, Nabi Yunus pergi meninggalkan kaumnya.

Tidak lama kemudian, tampaklah awan gelap yang bergumpal-gumpal diselingi petir yang menyambar-nyambar, dan cahaya merah seperti api yang hendak turun dari langit. Penduduk Ninawa berlarian mencari perlindungan. Saat itulah mereka ingat Nabi Yunus. Para penduduk pun berbondong-bondong mencari Nabi Yunus. Mereka beramai-ramai memohon ampun dan bertobat kepada Allah SWT.

Tobat mereka diterima Allah. Awan gelap yang menyelimuti kota itu pun menghilang perlahan-lahan, sehingga azab tidak jadi diturunkan. Penduduk Ninawa pun terkejut melihat berhala sembahan mereka hancur berkeping-keping terkena sambaran petir.

“Benarlah apa yang dikatakan Nabi Yunus. Mulai sekarang, kita akan menyembah Allah dan mengikuti ajarannya!” seru penduduk Ninawa.

Sementara itu, Nabi Yunus telah tiba di pinggir laut. Nabi Yunus akhirnya naik ke sebuah kapal. Ia berencana pergi jauh dari negeri Ninawa karena penduduknya tidak mau menerima dakwahnya. Perjalanan Nabi Yunus ternyata tidak mudah. Di tengah laut, topan dan gelombang besar datang menghadang. Kapal pun terombang-ambing dan hampir tenggelam.

Nakhoda kapal langsung mengumpulkan para penumpang. “Biasanya, hal seperti ini terjadi jika ada seorang pelarian di dalam kapal. Kapal ini tidak mau membawa orang yang sedang dalam pelarian. Karena itu, kita akan mengundi siapa yang akan dibuang ke laut!” seru sang nahkoda.

“Tidak usah diundi. Akulah orangnya. Biar aku saja yang terjun kelaut!” kata Nabi Yunus. “Dari raut wajahmu, aku tidak percaya engkau seorang pelarian,” ucap nahkoda kapal. “Sudah, diundi saja biar adil!” seru penumpang yang lain. Setelah diundi sebanyak tiga kali, nama Nabi Yunus selalu keluar. Itu artinya, Nabi Yunus akan dibuang ke tengah laut. Melihat hal itu, Nabi Yunus tidak terkejut. Dari semula ia merasa bahwa dirinyalah yang menyebabkan kapal terombang-ambing.

Tanpa dipaksa, ia pun langsung terjuan kelaut. Tiba-tiba, saat tubuhnya akan mencapai air, sebuah mulut hewan raksasa menangkap dirinya. Ya, seekor ikan paus yang sangat besar diutus Allah untuk menelan Nabi Yunus. Ikan paus itu diperintahkan Allah agar tidak memakan daging dan meremukkan tulang Nabi Yunus, karena Nabi Allah itu bukan santapannya. Allah hanya ingin perut ikan paus itu sebagai penjara untuk Nabi Yunus.

Ikan paus itu lalu membawa Nabi Yunus ke berbagai lautan, hingga sampai di dasar sebuah lautan. Mengetahui dirinya berada di dalam perut ikan, Nabi Yunus pun berdoa pada Allah, “Ya Allah, tidak ada tuhan selain Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim!”

Nabi Yunus terus-menerus berdoa, memohon ampun pada Allah SWT, atas kekhilafannya. Allah SWT pun mendengar doa Nabi Yunus dan berkenan mengampuninya.

Dengan perintah Allah, paus besar yang menelan Nabi Yunus perlahan-lahan berenang ke tepi laut dan memuntahkan tubuh Nabi Yunus yang sakit dan lemas ke daratan. Allah lalu menumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu dan melindunginya dari terik matahari sampai keadaan tubuhnya membaik.

Setelah sehat kembali, Allah SWT, memerintahkan Nabi Yunus untuk kembali ke kaumnya di negeri Ninawa yang dulu ditinggalkan. Nabi Yunus pun berjalan menuju kampung halamannya. Penduduk kota Ninawa menyambut gembira kembalinya Nabi mereka yang telah lama menghilang.

 

Dikutip dari :
Mukjizat Nabiku

Catatan Parenting

15 Kisah Penting Untuk Anak-Anak

Thursday, October 20, 2016

Oleh: Dr. Jasim Muhammad Al-Muthawwa' (Pakar Pendidikan anak dari Kuwait)

Ketika kita menyimak kisah. Kita berada dalam puncak fokus, tenggelam dalam alur ceritanya, kemudian penasaran ingin mengetahui endingnya. Karena pengaruh kisah terhadap jiwa dan nalar sangat kuat dari pada sekedar maklumat.

Siapa yang mengkaji Al-Qur'an akan mendapati sepertiga dari isinya adalah kisah. Karena kisah materi pendidikan penting yang memberikan efek dahsyat pada perilaku manusia dan pemikirannya, lebih-lebih jika di dalamnya ada unsur motivasi atau ada hal lucu. Kisah bisa memainkan imajinasi pendengar dan nalarnya secara tidak sadar.

Andai saya meminta pembaca sekarang menceritakan kembali kisah-kisah yang berpengaruh waktu kecil, tentu akan mengingatnya secara detail dan menceritakan banyak kisah. Karenanya, ulama kita bertutur:
"Kisah adalah tentara dari tentara-tentara Allah yang bisa menguatkan (iman) orang yang dikehendaki".

Karena kisah mengandung banyak ibroh, pelajaran dan hikmah yang mempengaruhi nalar pendengar dan jiwanya. Lalu terpengaruh dan menyerap ide-idenya tanpa sadar. Seperti yang terjadi pada film dan drama yang menanamkan nilai pada nalar penonton, lalu nilai-nilai tersebut terinsert pada akalnya dan diterjemahkan pada perilakunya.

Kalau kita teliti film tersebut, kita dapati awalnya adalah kisah (skenario) yang ditulis kemudian di transformasikan pada materi informasi.

Karena itu, pada tulisan ini saya merekomendasikan kepada para orang tua beberapa kumpulan kisah. Kami menginvestasikan dalam rangka menanamkan nilai-nilai dan akhlak pada anak-anak kami, yaitu: 15 kisah yang saya pilih berdasarkan kajian dan telah diujicobakan kepada anak-anak kami dan hasilnya baik dan positif.

Kisah-kisah ini diambil dari Al-Qur'an dan Sunnah Nabi. Keduanya adalah adalah referensi primer pendidikan untuk menyucikan jiwa dan mendidiknya.

Anak pada fase pertama lahir sampai usia 9 tahun sangat menyukai dunia binatang, baik dengan melihat, bermain, membicarakan atau mendengarkan kisah-kisahnya. Khayalannya yang luas berenang bersama kisah-kisah yang ia dengar, seakan-akan ia salah satu dari pahlawannya.

Disana ada 3 kisah penting untuk fase ini, yakni:
1. Kisah Nabi Yunus dan ikan
2. Kisah Nabi Musa dan ular, dan
3. Kisah Nabi Sulaiman dan ular.
Di dalamnya terdapat nilai-nilai penting yang bisa dipetik sang anak saat menyimak periwayatan kisah.

Dalam kisah Nabi Yunus fokus pada nilai melakukan amal kebaikan. Kisah Nabi Musa, orang jujur  akan mengalahkan pendusta walau pendusta memiliki kekuatan. Kisah Nabi Sulaiman fokus pada penyelamatan manusia dari orang-orang yang tidak menyembah Allah dan ajakan menyembah Allah semata, ini adalah pondasi iman dan tujuan penciptaan manusia.

Sedangkan usia 9 tahun ke atas, anak dalam fase ini akalnya bertambah matang. Anak menyukai dialog dan diskusi. Begitu pun usia persiapan fase baligh. Kami sarankan di fase ini kisah-kisah yang mengajarkan adab komunikasi, motivasi, menjaga kehormatan diri dan menahan syahwatnya.

Ada 3 kisah yang sesuai dengan anak fase ini, yakni:
1. kisah Nabi Ibrahim dengan ayahnya
2. kisah Nabi Yusuf dengan istri al-Aziz
3. kisah Dzulqarnain.
Kisah Nabi Ibrahim fokus pada pentingnya menjaga adab dan menghormati orang yang lebih tua dan orang tua saat berdialog. Kisah Nabi Yusuf, orang yang sukses dan menang dalam hidup adalah orang yang sabar menghadapi fitnah-fitnah. Begitu pun orang yang menjaga diri yang tidak tergelincir pada syahwat akan dicintai Allah dan diangkat derajatnya. Sedangkan kisah Dzulqarnain, pentingnya beramal, sikap produktif dan menjauhi kemalasan, serta motivasi untuk melakukan amal jama'i dalam proyek membangun bendungan.

Inilah 6 kisah dalam Al-Qur'an, kami sarankan kepada orang tua untuk mengulang-ngulang kisah ini lebih dari sekali. Anak senang pengulangan dan tidak bosan, karena kalau kita perhatikan anak menonton film kartun lebih dari sekali. Karena setiap kali menonton anak akan fokus pada sisi yang berbeda.

Sedangkan kisah-kisah dari hadits. Kami merekomendasikan orang tua untuk anak usia dini hingga usia 9 tahun, tiga kisah penting, yakni:
1. kisah kayu pengutang
2. kisah 3 pemuda yang terperangkap dalam gua, dan
3. kisah 3 orang yang menderita sakit (buta, kusta, dan botak).

Kisah yang pertama fokus pada nilai tawakkal pada Allah, menunaikan amanah, dan jujur saat berinteraksi dengan orang lain. Kisah yang kedua, keikhlasan dalam beramal dan Allah menyelamatkan orang yang bersandar pada-Nya, serta keberkahan berbakti pada orang tua. Sedangkan kisah yang ketiga, Allah menambah nikmat orang yang bersyukur dan mengharamkannya pada orang yang kufur.

Sedangkan anak-anak yang berusia 9 tahun keatas. Kami sarankan 3 kisah dari Hadits, yakni:
1. kisah Abu Hurairah dan syetan
2. kisah seguci emas, dan
3. kisah pembunuh 99 orang.

Dalam kisah-kisah ini  banyak nilai-nilai akhlak yang sesuai dengan usia mereka.

Dalam kisah Abu Hurairah ra terdapat nilai bahwa Allah menjaga orang mukmin dari syetan dan belenggunya. Kisah kedua nilai kejujuran, amanah, dan sikap wara'. Kisah yang ketiga, pintu taubat terbuka lebar dan rahmat Allah sangat luas.

Inilah 12 kisah yang merupakan konsep pendidikan nilai dan telah diujicobakan pada anak-anak kami di lembaga 'Fun Global of Children'. Kami melihat pengaruh yang luar biasa pada anak-anak. Mereka terpengaruh dengan nilai-nilai yang terdapat dalam kisah-kisah tersebut.

Kemudian tersisa 2 kisah untuk anak fase baligh untuk melengkapi buket, lalu menjadi 15 kisah, yaitu:
1. Kisah haditsatul ifki
2. kisah 3 sahabat yang enggan berjuang  dalam perang Tabuk.

Dua kisah ini telah dipaparkan dalam Al-Qur'an dan Hadits secara detail. Keduanya kisah penting, didalamnya terdapat nilai-nilai yang luar biasa, diantaranya penghormatan para sahabat ra dan _husnudzdzan_ mereka pada yang lain, serta kejujuran adalah penyelamat didunia dan akhirat.

Pendidikan dengan kisah merupakan metode pendidikan terpenting. Imam Abu Hanifah bertutur: "Kisah-kisah tentang ulama' lebih aku sukai dari pada banyaknya fiqih karena didalamnya terdapat adab-adab kaum".

Maka mulailah dari sekarang berkisah pada anak-anak kita. Jika kalian tidak mengetahui kisah-kisah tersebut, bisa mencarinya lewat google lalu membacanya dihadapan anak-anak. 😊

*Kuttab Al-Fatih Surabaya*

Catatan IIP

Semua Anak adalah BINTANG

Wednesday, October 19, 2016

Hikmah :
TELUR AYAM

Jika Anda pernah memegang telur ayam dan memberikan tekanan dari luar, maka yang terjadi adalah telurnya akan pecah. Akan tetapi jika telur ayam itu mendapat tekanan dari dalam, maka kehidupan barulah yang muncul. Pelajaran apa yang bisa kita dapatan dari analogi telur ayam?

***

Adapun kecerdasan majemuk manurut Howard Gardner:

1.    Kecerdasan Linguistik, ciri-cirinya Banyak bicara, senang menulis, permainan kata, mengekspresikan ide, daya ingat kuat, mudah belajar dengan mendengar & verbalisasi, serta mudah belajar bahasa.

2.    Kecerdasan Logika Matematika, ciri-cirinya mampu berpikir deduktif & induktif, mampu berpikir aturan logika, struktur, urutan, & menganalisis angka, senang dengan aktivitas menghitung, rasa ingin tahu tinggi, serta kritis.

3.    Kecerdasan visual-spasial, ciri-cirinya mudah mengingat dgn gambar, mudah mengingat letak lokasi, daya imajinasi tinggi, mampu membayangkan sesuatu yg tidak dilihat, senang menggambar, dan senang bercerita dengan gambar (mind map)

4.    Kecerdasan Musikal, ciri-cirinya biasanya peka & mampu menangkap keindahan suara, memiliki sensitivitas pada pola nada, melodi, ritme, & nada.

5.    Kecerdasan Natural, ciri-cirinya memiliki perhatian terhdp alam, senang mengamati sesuatu dlm waktu yg lama, senang mengobservasi, senang mengamati cara kerja, dan senang belajar di alam terbuka.

6.    Kecerdasan kinestetik, kemampuan seseorang untuk menggerakkan objek-objek & keterampilan fisik yang halus.

7.    Kecerdasan interpersonal, ciri-cirinya mudah akrab dengan orang baru, peka & mudah memahami perasaan orang lain, mudah berinteraksi, dan mudah bersosialisasi

8.    Kecerdasan intrapersonal, ciri-cirinya suka membuat persepsi yang akurat ttg diri sendiri & menggunakan pengetahuan itu dlm merencanakan & mengarahkan kehidupan seseorang, memahami citra diri, pendiam, suka merenung, senang menyendiri mengenal dirinya, dan memperbanyak ilmunya

Pendidikan seharusnya tidak menyamaratakan anak, tetapi memahami keistimewaan anak dan mengembangkannya. Karena setiap anak adalah BINTANG. Mereka bintang di bidangnya masing-masing. Tugas kita sebagai pendidik adalah memberikan mereka kesempatan untuk mengembangkan semua potensi yang dimilikinya sejak lahir.

Sumber: Bunda Sayang

Catatan Harian

Masih Adakah Cemburu di Hatimu?

Wednesday, October 19, 2016

Bismillah..
Masih adakah ghiroh(cemburu) di hatimu saudaraku??😢😢

HAMKA: Jika Diam Saat Agamamu Dihina, Gantilah Bajumu dengan Kain Kafan

Rasa cemburu (ghiroh) dalam konteks beragama adalah konsekuensi dari Iman itu sendiri. Orang yang beriman akan tersinggung jika agamanya dihina, bahkan agamanya itu akan didahulukan daripada keselamatan dirinya sendiri.

Ini pertanda masih adanya ghiroh didalam dirinya. Bangsa penjajah pun telah mengerti tabiat Umat Islam yang semacam ini.

Jika agamamu, nabimu, kitabmu dihina dan engkau diam saja, jelaslah ghiroh telah hilang darimu.

Jika ghiroh tidak lagi dimiliki oleh bangsa Indonesia, niscaya bangsa ini akan mudah dijajah oleh asing dari segala sisi.

Jika ghiroh telah hilang dari hati, gantinya hanya satu, yaitu kain kafan. Sebab kehilangan ghiroh sama dengan mati.

(BUYA HAMKA)

Catatan Parenting

7 Cara Meningkatkan Kecerdasan Anak

Wednesday, October 19, 2016

Oleh: Dr. Jasim Al- Muthawwa’ (Pakar Parenting dari Kuwait)

Mungkin pembaca terkejut ketika mengetahui bahwa penyebab pertama meningkatkan kecerdasan dan ketajaman nalar adalah (cinta). Jika kita curahkan cinta dan kasih sayang pada anak melalui kata-kata, sentuhan dan rangkulan, maka jiwanya akan stabil (tenang) dan merasa diterima oleh orang tuanya, lalu bertambah kedermawanannya, kelembutannya dan kecerdasannya.

Penelitian dan pengalaman telah menunjukkan itu semua, setiap kali ibu menghadirkan cinta sejak dini bagi anaknya, maka ia telah memberikan kontribusi dalam mengembangkan nalar otaknya untuk kecerdasan, pembelajaran dan ingatan.

Sebab kedua meningkatkan kecerdasan anak adalah mengaktifkan pancaindranya yaitu; (penglihatan, pendengaran, penciuman, sentuhan dan rasa) untuk mengenal lingkungan sekitarnya. Dan ini membutuhkan pendidikan dan latihan dari kedua orang tuanya.

Sebab ketiga, kita mendengarkan anak dan berbicara dengannya, anak bisa belajar mengevaluasi ide-ide dan analisisnya dari mendengarkan dan meninjau kembali idenya. Belajar berbicara bisa melatih otaknya untuk menganalisa dan mengambil kesimpulan.

Sebab keempat, menghafal Al-Quran, mentadabburi maknanya, memahami ayat-ayatnya dan membaca tafsirnya. Al-Quran mengajak kita merenung dan mentadabburi penciptaan langit dan bumi, itu semua bisa menggerakkan pikiran. Selain itu menghafal Al-Quran dan mereview (memuraja’ahnya) bisa mengaktifkan sel-sel otak dan membuat mereka selalu termotivasi. Karena itu, para penghafal Al-Quran jarang yang pikun ketika menginjak usia tua.

Sebab kelima, memberikan permainan yang berkontribusi pada pertumbuhan kecerdasan anak, baik permainan verbal seperti teka-teki, atau permainan olahraga yang memerlukan perencanaan, seperti menyerang dan bertahan, atau game yang bersandar pada hitungan, atau permainan elektronik yang butuh kecepatan berpikir.

Sebab keenam, mengunjungi situs-situs dan tempat-tempat untuk memperperkenalkan pada anak para penemu dan orang-orang cerdas dan belajar bagaimana menghadapi kesulitan hidup dan masalahnya, serta juga mengunjungi museum atau situs-situs arkeologi kuno atau mengunjungi orang-orang cerdas.

Sebab ketujuh, mengkonsumsi makanan yang bisa mengaktifkan memorinya dan bisa meningkatkan kecerdasan. Pembaca bisa mencari jenis-jenis makanan tersebut di internet atau bertanya kepada pakar di bidang makanan yang bisa menunjukkan makanan tersebut.

Inilah tujuh sebab yang bisa meningkatkan kecerdasan dan ketajaman nalar anak.

Barang siapa yang mengkaji dan merenungkan siroh para Nabi, para sahabat, dan ulama’ akan menemukan bahwa sifat cerdas melekat pada mereka. Ini yang menyebabkan mereka berbeda dengan yang lain.

Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, tatkala hijrah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Abu Bakar memboncengnya, lalu bertemu suatu kaum, mereka bertanya: “Siapa yang bersamamu?”. Abu Bakar menjawab: “Penunjuk jalan yang menuntunku”. Inilah jawaban cerdas Abu Bakar agar tidak diketahui rahasia hijrahnya.

Umar Al-Faruq radhiyallahu ‘anhu suatu hari dihadirkan padanya para pemuda yang mencuri unta seseorang. Tatkala umar melihat tubuh mereka kurus, ramping dan menderita karena fakir serta terlihat wajah mereka kuning, Umar berkata kepada tuannya: “Aku hampir saja menghukum mereka kalau tanpa sepengetahuanku bahwa kamulah penyebab kelaparan mereka. Ketika mereka lapar mereka mencuri, aku tidak akan menghukum mereka, tapi aku akan menghukummu”. Maka diketahui dari keadaan mereka bahwa mereka dizalimi. Inilah sikap cerdas Umar.

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu pernah ditanya masalah seorang suami yang bersumpah untuk mencerai istrinya jika dia tidak menjima’nya di siang hari bulan Ramadhan. Ali menjawab: “Lakukan safar agar kamu bisa menjima’nya di siang hari bulan Ramadhan”. Ali memberikan solusi dari masalah dan menjaga keutuhan keluarga dengan jawaban cerdas.

Imam Abu Hanifah rahimahullah ditanya oleh seseorang: ” Jika aku melepas bajuku dan mandi di sungai, kemanakah aku menghadap? Ke arah kiblat atau membelakanginya?”. Dengan tenang Abu Hanifah menjawab: “Sebaiknya kamu menghadapkan wajahmu kearah dimana pakaianmu berada agar tidak dicuri orang”. Inilah jawaban cerdas sang imam walaupun secara dzahir jawaban humor.

Seperti inilah ulama-ulama kita. Karenanya Al-Quran memaparkan kepada kita model kecerdasan hingga kita bisa menjadikan konsep dalam mendidik anak-anak kita. Seperti tindakan ratu Balqis ketika menguji Nabi Sulaiman dengan hadiah. Tindakan saudarinya Musa mengirim Musa kepada ibunya agar disusui dengan cara yang cerdas. Tindakan Asiyah yang cerdas dalam menjaga Musa saat kecil dari kekerasan dan keberingasan Fir’aun dalam membunuh para wanita dan anak-anak.

Banyak kisah dalam sejarah kita yang mengisahkan kecerdasan Aisyah radhiyallahu ‘anha, kecerdasan Khalid bin Walid, Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhum dan banyak lagi yang lainnya. Tetapi yang paling penting dari itu semua bagaimana kita mentransfer pemahaman-pemahaman dan nilai-nilai qur’ani-nabawi ini pada realita praktis di rumah-rumah kita bersama anak-anak dan masuk pada kurikulum pendidikan kita.

Kita berusaha mencerdaskan anak-anak dan perhatian dalam menumbuhkan nalar mereka agar mereka bisa berkontribusi di masa depan membangun negerinya dan berkhidmah untuk agamanya.

Ustadz Fadhail

PJ. Syariat Kuttab Al Fatih Surabaya

Catatan Parenting

Gadget, Dicintai Namun Diwaspadai

Wednesday, October 19, 2016

For Us (Forum Usroh)
Minggu, 16 Oktober 2016
Fasilitator: ust Bendri Jaisyurrahman
Tema: Gadget, Dicintai namun diwaspadai

Pembahasan 30 menit oleh ust Bendri

Gadget memiliki dua sisi, positif dan negatif. Saat ini, kita seolah tak bisa lepas dari gadget. Ia tidak diharamkan karena faktanya ia dibutuhkan. Maka penting bagi kita mengetahui dampak penggunaan gadget terhadap keluarga.

1. Dampak fisiologis:
Gadget menjadikan anak fokus ke layar, bola mata cenderung statis. Anak yang terpapar gadget sejak kecil dijamin tidak menyukai aktivitas yang membutuhkan pergerakan bola mata, seperti membaca buku. Dampak fisiologis yang dirasakan berikutnya yaitu anak yang terpapar gadget sejak dini akan mengalami beberapa penyakit seperti RSI, kerusakan bagian tulang belakang karena sering menunduk, dan luka di dalam retina.

2. Dampak psikologis:
Gadget dapat mempengaruhi perilaku, bukan hanya pada anak-anak tapi juga pada orang dewasa. Disebut generasi asosial, generasi yang tidak peka terhadap keadaan sekitar, karena dalam dunia maya kepekaan hanya diukur dengan seberapa banyak like atau share yang tanpa sadar berpengaruh pada kehidupan nyata. Gadget juga dapat mengakibatkan munculnya generasi yang lemah akibat terpengaruh fasilitas-fasilitas yang ada di dunia maya seperti tombol unfriend, atau block yang bisa kita pilih jika tidak sependapat  dengan orang lain. Hal ini berdampak di dunia nyata yang mempengaruhi hubungan sosial, anak mudah berpindah-pindah sekolah hanya karena ada masalah dengan guru atau temannya. Pada orang dewasa dampak seperti ini terlihat semakin meningkatnya angka perceraian. Jika tidak suka, dengan mudah akan memilih 'cerai' karena terbiasa dengan intoleransi dari dunia maya.

3. Dampak sosial:
Ikatan antar saudara berkurang. Kita lebih terbiasa berjauhan dengan saudara kandung daripada gadget kita. Gadget seumpama saudara yang paling dekat, yang selalu dicari bahkan jika sekejap saja menjauh dari mata.

Apa yg harus dilakukan orang tua agar anggota keluarga tidak mengalami dampak tersebut??

1. Menjalin kedekatan batin:
Orang yang aktif di gadget adalah orang yang kesepian. Anak yang lari ke gadget adalah anak yang tidak diperhatikan oleh orang tuanya. ISTRI YANG SERING CURHAT DI DUNIA MAYA (GADGETNYA) adalah istri yang sering diabaikan suaminya. Maka tugas bagi seorang suami dan ayah harus menjalin kedekatan batin, pada istri dan anak agar tak lagi mengumbar kesedihannya di dunia maya.

Jika ingin mendekatkan batin pada anak, tumbuhkan al wadud (kasih sayang yang membuat anak ingin mendekat) dan al mawaddah (untuk kedekatan antara suami istri) dengan sering meluangkan waktu bersama, sering menggenggam tangan, bersandarlah atau izinkan pasangan bersandar pada bahu kita, dll. Dampak kedekatan batin bagi anak, akan menjadikan orang tua sebagai rujukan pertama, bukan dengan gadgetnya.

Batin yang sudah mulai dekat ditandai dengan 'no privacy". Jika anak atau pasangan tidak mau ketahuan isi gadgetnya, aktivitas dunia mayanya, bahkan mulai mempassword handphonenya, maka ini berbahaya. Buatlah kedekatan batin agar kita lebih dibutuhkan dibanding gadget anak dan pasangan kita.

Jika batin antar keluarga sudah dekat, maka cinta  akan membawa anak dan pasangan kembali pada kita.

2. Manajemen hiburan

Orang tua harus memiliki agenda alternatif untuk menghibur anak. Menyediakan hiburan yang bukan hanya dengan kemewahan tetapi bisa dimulai dengan hal sederhana. Misal pada anak usia dini, hiburan terbaik bagi mereka adalah ekspresi wajah dan eksplorasi tubuh orang tuanya dengan bercerita dan mendongeng. Poin pentingnya adalah kebersamaan tiap anggota. Jangan memberikan hiburan dengan gadget, anak-anak yang mencari hiburan dengan gadget salah satu penyebabnya karena orang tua atau keluarga tak memenuhi hiburan bagi anak. Sebab hiburan bagi anak ibarat makanan, jika tak dikenyangkan di rumah, mereka akan mencari jajanan lain di luar. Keluarga yang sehat adalah yang selalu punya rencana untuk selalu menghibur tiap anggotanya.

Manajemen hiburan yang diberikan orang tua pada anak akan menaklukan kebosanan yang mereka alami, buatlah kebersamaan yang bermakna tanpa gadget dengan menumbuhkan skill menghibur, seperti mengajak anak bermain (bukan permainan di gadget) bercerita dan berpetualang.

3. Membuat rundown aktivitas
Terinspirasi dari Q.S Al Hasyr: 18 "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

"besok mau ngapain?" adalah kunci yang akan kita terapkan pada anggota keluarga. Sebab anak yg tidak punya planning agenda tiap harinya, hanya akan diisi oleh gadget.

MANAJEMEN GADGET

Boleh memegang gadget asal memenuhi beberapa syarat, sebagai berikut;

Waktu: Buat kesepekatan kapan boleh dan tidak boleh dalam memegang gadget, misal jam 18.00 s/d jam 21.00 untuk tidak memegang gadget.

Lokasi: Tentukan lokasi yg tidak boleh ada gadget di dalamnya. Seperti di kamar tidur dan di kamar mandi. Banyak anak yang betah menyendiri di dalam kamar karena terpengaruh oleh gadget, yang mengakibatkan orang tua tidak tahu apa saja yang sudah anak lihat. Ingatkan juga agar anak tidak membawa gadget ke kamar mandi, sebab kamar mandi adalah tempat bersarangnya jin, dan kita tidak boleh berlama-lama dalam kamar mandi.

Isi: Terapkan aturan aplikasi mana yang boleh atau tidak boleh untuk anak.

Durasi: Buat kesepakatan waktu kapan dan berapa lama anak boleh memegang gadget.

Situasi: Jelaskan pada anak ada beberapa situasi yang tidak boleh memegang gadget, seperti saat
ibadah, saat makan bersama, saat berbicara dengan orang lain, saat naik kendaraan, saat bermain, dan saat liburan.

13.30 mulai diskusi antar peserta dan fasilitator.

Penanya 1:
Memiliki anak usia 18 bulan, dengan istri fokus di rumah untuk mengasuh anak. Anak dekat dengan abinya meskipun abinya kerja dari jam 07-17. Karena ketika kerja sering memberi kabar pada keluarga. Yang ditanyakan, seberapa intensifkah seorang ayah/abi perlu memberi kabar kepada keluarga di rumah??
b. Baik atau tidak menakut-nakuti anak dengan hal yang tidak dia sukai "kalo ga mau mandi nanti dikasih jamu"??

Tanggapan dari ust Bendri:
1. Kedekatan yg dijalin sudah benar, bahkan wajib. Pada usia 0-2 tahun anak mutlak bergantung pada bapak dan ibunya. Dalam bahasa arab ada panggilan khusus kepada seorang ayah, bukan sekadar abi, tapi 'abati' menunjukkan kedekatan secara emosi, atau kerinduan pada abi. Ayah yg dirindukan saat jauh ataupun dekat. Dicontohkan oleh kedekatan antara Ismail dengan Ibrahim dan Yusuf dengan Ya'qub.

Pada usia 0-5 tahun anak butuh wajah ayah, maka saat berjauhan dengan adanya gadget ayah bisa membuat anak dekat dengan mengirim foto atau video. Berbeda ketika anak berusia di atas 5 tahun, saat berjauhan ayah tak mesti mengirim video atau foto wajah ayah, cukup dengan video perjalanan dan pengalaman ayah agar anak merasa dekat dengan ayahnya.

Ada hak anak yang harus orang tua penuhi terkait dengan perkembangannya, yaitu;

a. Tidak boleh membentak atau berbicara yang kencang dengan anak, terutama pada usia balita. karena 10rb sel otak anak akan hangus.
b. Anak tidak ditakuti atau diancam. Tidak perlu mengancam anak agar makan, karena manusia punya naluriah sendiri untuk kebutuhan pokoknya. Kewajiban orang tua adalah memenuhi asupannya bukan sekadar mengenyangkan perutnya.

Penanya 2:
Dari mana sumber yang mengatakan bahwa "anak fitrahnya ketergantungan/nempel sama orang tua"?

Tanggapan ustadz Bendri:
Masa kedekatan antara anak dan orang tua dibagi menjadi 3 periode, yaitu:
a. Dependent, saat anak berusia 0-2 tahun, ditandai dengan ciri anak yang selalu bergantung pada orang tua, dekat dekat orang tua dan tidak mau lepas dari orang tua.

b. Independent yang dimulai ketika anak berusia 2 tahun yaitu dengan menyapihnya, yang bertujuan untuk mengajari anak bahwa keinginannya tidak  bisa selalu terpenuhi.

c. Interdependent, masa ketika anak berusia di atas 3 tahun: Ketika anak mulai bisa membedakan antara kanan dan kiri maka orang tua wajib mengajarkan kemandirian dan tanggung jawab pada dirinya.

Penanya 3:
Bagaimana cara menghilangkan ketergantungan jika anak sudah terpapar gadget?

Tanggapan dr peserta:
Jika anak sudah berusia remaja, maka beri  ia pengertian dan aturan, misal akan dikasih gadget jika...

Tanggapan ustadz Bendri:
Banyak orang tua yang tidak bisa menghindar saat anak meminta sesuatu. Penting bagi orang tua untuk mengajarkan pada anak bahwa ia harus mendeskripsikan apa yang ia minta sebagai "kebutuhan atau keinginan".

Mengapa remaja banyak yang meminta dibelikan gadget canggih seperti teman-temannya? Salah satu faktornya karena anak merasa kesepian, antisipasi agar anak tidak meminta gadget sekadar untuk ikuta-ikutan bukan dengan nasihat tapi harus dengan kedekatan hati.

Ingat, sebelum menerapkan aturan, buatlah anak jatuh cinta pada kita (ayah & bunda). Ikatlah hati sebelum menasihati. Ikatan emosional ini penting untuk kita jaga.

Penanya 4:
1. Seberapa besar pengaruh kuantitas waktu terhadap kebersamaan antara anak dan orang tua, karena ibu bekerja lebih banyak di luar?

2. Kondisi seperti apa yg membolehkan wanita bekerja?

Tanggapan ustadz Bendri:
1. Ibu boleh bekerja namun penuh dengan konsekuensi, profesi ibu yg utama adalah mengasuh anak, sisanya sambilan saja. Jika masih punya suami serahkan kewajiban mencari nafkah pada suami. Agar anak tidak merasa kesepian yang akhirnya ia mencari hiburan lewat gadget.

Tapi jika ibu terpaksa bekerja, selama ibu bisa menjamin saat pulang kerja tidak membawa emosi negatif pada anak maka silakan bekerja, asal ketika pulang kerja ibu sudah membuang emosi negatif dan menggantinya dengan emosi positif saat bertemu anak, agar anak tetap dekat meskipun ibu bekerja. Pembahasan tentang ibu bekerja membutuhkan waktu lebih panjang, insyaa Allah akan diusulkan menjadi tema pada pertemuan berikutnya.

Notulis: Aldiles Delta Asmara

Catatan Harian

Sebuah Kisah : Michael Jordan

Wednesday, October 19, 2016

Michael Jordan lahir pada tahun 1963, di daerah kumuh Brooklyn, New York. Ia memiliki empat orang saudara, sementara upah ayahnya yang hanya sedikit tidak cukup untuk menafkahi keluarga. Semenjak kecil, ia melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin dan penuh diskriminasi, hingga ia sama sekali tidak bisa melihat harapan masa depannya.

Ketika ia berusia tiga belas tahun, ayahnya memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya, “Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?”

Jordan menjawab, “Mungkin 1 dollar.”

Ayahnya kembali berkata, “Bisakah dijual seharga 2 dollar? Jika engkau berhasil menjualnya, berarti telah membantu ayah dan ibumu.”

Jordan menganggukkan kepalanya, “Saya akan mencobanya, tapi belum tentu bisa berhasil.”

Dengan hati-hati dicucinya pakaian itu hingga bersih. Karena tidak ada setrika untuk melicinkan pakaian, maka ia meratakan pakaian dengan sikat di atas papan datar, kemudian dijemur sampai kering. Keesokan harinya, dibawanya pakaian itu ke stasiun bawah tanah yang ramai, ditawarkannya hingga lebih dari enam jam. Akhirnya Jordan berhasil menjual pakaian itu. Kini ia memegang lembaran uang 2 dollar dan berlarilah ia pulang.

Setelah itu, setiap hari ia mencari pakaian bekas, lalu dirapikan kembali dan dijualnya di keramaian. Lebih dari sepuluh hari kemudian, ayahnya kembali menyerahkan sepotong pakaian bekas kepadanya, “Coba engkau pikirkan bagaimana caranya untuk menjual pakaian ini hingga seharga 20 dolar?”

Kata Jordan, “Bagaimana mungkin? Pakaian ini paling tinggi nilainya hanya 2 dollar.”

Ayahnya kembali memberikan inspirasi, “Mengapa engkau tidak mencobanya dulu? Pasti ada jalan.”

Akhirnya, Jordan mendapatkan satu ide, ia meminta bantuan sepupunya yang belajar melukis untuk menggambarkan Donal Bebek yang lucu dan Mickey Mouse yang nakal pada pakaian itu. Lalu ia berusaha menjualnya di sebuah sekolah anak orang kaya. Tak lama kemudian seorang pengurus rumah tangga yang menjemput tuan kecilnya, membeli pakaian itu untuk tuan kecilnya. Tuan kecil itu yang berusia sepuluh tahun sangat menyukai pakaian itu, sehingga ia memberikan tip 5 dolar. Tentu saja 25 dollar adalah jumlah yang besar bagi Jordan, setara dengan satu bulan gaji dari ayahnya.

Setibanya di rumah, ayahnya kembali memberikan selembar pakaian bekas kepadanya, “Apakah engkau mampu menjualnya kembali dengan harga 200 dolar?” Mata ayahnya tampak berbinar.

Kali ini, Jordan menerima pakaian itu tanpa keraguan sedikit pun. Dua bulan kemudian kebetulan aktris film populer “Charlie Angels”, Farah Fawcett datang ke New York melakukan promo. Setelah konferensi pers, Jordan pun menerobos pihak keamanan untuk mencapai sisi Farah Fawcett dan meminta tanda tangannya di pakaian bekasnya. Ketika Fawcett melihat seorang anak yang polos meminta tanda tangannya, ia dengan senang hati membubuhkan tanda tangannya pada pakaian itu.

Jordan pun berteriak dengan sangat gembira, “Ini adalah sehelai baju kaus yang telah ditandatangani oleh Miss Farah Fawcett, harga jualnya 200 dollar!” Ia pun melelang pakaian itu, hingga seorang pengusaha membelinya dengan harga 1.200 dollar.

Sekembalinya ke rumah, ayahnya dengan meneteskan air mata haru berkata, “Tidak terbayangkan kalau engkau berhasil melakukannya. Anakku! Engkau sungguh hebat!”

Malam itu, Jordan tidur bersama ayahnya dengan kaki bertemu kaki. Ayahnya bertanya, “Anakku, dari pengalaman menjual tiga helai pakaian yang sudah kau lakukan, apakah yang berhasil engkau pahami?”

Jordan menjawab dengan rasa haru, “Selama kita mau berpikir dengan otak, pasti ada caranya.”

Ayahnya menganggukkan kepala, kemudian menggelengkan kepala, “Yang engkau katakan tidak salah! Tapi bukan itu maksud ayah. Ayah hanya ingin memberitahumu bahwa sehelai pakaian bekas yang bernilai satu dolar juga bisa ditingkatkan nilainya, apalagi kita sebagai manusia yang hidup? Mungkin kita berkulit lebih gelap dan lebih miskin, tapi apa bedanya?”

Seketika dalam pikiran Jordan seakan ada matahari yang terbit. Bahkan sehelai pakaian bekas saja bisa ditingkatkan harkatnya, lalu apakah saya punya alasan untuk meremehkan diri sendiri?

Sejak saat itu, dalam hal apapun, Michael Jordan merasa bahwa masa depannya indah dan penuh harapan.

Potensi diri kita begitu besar, jangan dipandang kecil hanya karena kita terlihat lecek, kumal, dan belum “diasah”. Tetaplah berusaha dan teruslah mengasah kecerdasan  dalam melakukannya.
SEMANGAT !! 💪

Catatan Keluarga Bahagia

SMS vs Tukang Es

Friday, June 03, 2016

Pagi ini.

📲 Suara hp bunyi. Hp bapak.

"Faiza, tolong kasih tau mbah kung ada sms.", kata saya.
Ni anak lagi seneng-senengnya dimintain tolong.

🏃🏃🏃🏃 Dengan setengah berlari dia menuju ke tempat mbah kungnya berada. Kebetulan ketemu di dapur.

Tiba-tiba teriak, "Mbah kong...ada tukang Es!!"

Dueng dueng... 😂😂
SMS diterjemahin Tukang Es sama dia. Pantesan semangat.

Catatan Jalan-Jalan

Liburan ke Jatim Park 2, Malang

Wednesday, January 20, 2016

Libur lebaran 2014 lalu kami ke kota Malang bersama dengan keluarga.  Tujuannya manalagi kalau bukan Jatim Park 2. Berangkat dari Madiun jam 05.30 WIB kami langsung menuju tempat penginapan yang sudah dibooking jauh-jauh hari. Kami menyewa rumah di Villa Mutiara Panderman yang jaraknya dekat sekali dengan kawasan Jatim Park 2 dan berada di belakang BNS. Harga sewa waktu itu per malam Rp. 1,3jt. Memang agak mahal karena musim liburan, tapi lebih murah dibanding kita harus menginap di hotel yang tentu harus ambil tiga kamar. Lha kalau gitu, gimana kumpul-kumpulnya, ngobrolnya, pasti terbatas. Kalau sewa rumah kan jadinya ringkes, satu keluarga bisa satu kamar, trus kita bisa ngobrol-ngobrol, santai bareng, masak bareng.
Alhamdulillah pas sampe sana, kami dapat rumahnya yang bagus dan rapi. Pemandangannya bagus. Udara dingin mulai terasa. Selesai bongkar muat, kami istirahat sejenak, makan-makan, pokoknya agendanya nyantai dulu. Nah...malam harinya kami jalan kaki ke Batu Night Spectacular. Rame juga. Banyak remaja arema (arek arek Malang) dan juga wisatawan luar kota seperti kami datang kesini. Ngebakso dulu baru deh kita masuk ke arena.
Permainannya lumayan banyak, tapi melihat keramaiannya kami tidak ada niat untuk mencoba. Lagian bawa anak kecil. Yang menjadi perhatian kami adalah area lampion. Wow....bagus sekali. Anak-anak juga suka, ada lampion bentuk kelinci, angsa, ada kolamnya, kami puas foto-foto di sini. Ketika anak-anak satu per satu sudah ngantuk kami memutuskan balik lagi ke villa. Sebelum itu, adik saya membeli nasi goreng, mie goreng dan juga sosis bandung ukuran jumbo kesukaannya.
Keesokan harinya, selesai sarapan dan berbenah kami menuju Jatim Park 2. Oiya, sekalian cek out soalnya biar tidak bolak balik. Udah mulai macet jalanan depan.
Beli tiket terusan, kami menuju Museum Satwa dulu. Kalau dilihat-lihat, museumnya seperti yang ada di film Night of The Museum. Kalau saya bayangin, hewan-hewan yang ada di museum itu malam hari berubah hidup. Bisa jalan, ngobrol, hilir mudik, persis seperti film gitu deh. Hehe,. Puas berada di dalam museum, kami keluar dan menuju Batu Secret Zoo yang ada di sebelahnya.
Nah...kalau Batu Secret Zoo ini suasananya lebih terbuka. Sejuk. Sambil jalan kita bisa melihat tingkah polah binatang yang cuma dibatasi kaca. Hati-hati jangan terlalu dekat, nanti bisa kegigit. Di sini kita juga bisa foto langsung sama burung. Sayangnya pas mau foto, Faiza lagi tidur. Jadinya cuma ayah sama bunda aja yang foto. Hehe...sorry kiddo.
Tak kerasa kaki sudah pegel-pegel, bapak sama ibuk sudah duduk-duduk dari tadi. Sambil istirahat sebentar, ngemil es krim. Selesai sholat kita lanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Liburan yang singkat dan menyenangkan. Oiya kami tidak sempat ke Museum Angkut, anak-anak sudah kecapekan. Mungkin lain waktu kita kesini lagi. Yeay !!!

Catatan Jalan-Jalan

Liburan Pertama ke Luar Negeri : Singapura

Tuesday, January 05, 2016

Berbekal pengalaman saya ke Singapura sebelumnya, tahun 2013 lalu kami memutuskan untuk liburan kesana. Ini adalah liburan pertama kami ke luar negeri. Ok, agak telat sih memang untuk cerita di blog. Berikut beberapa persiapan yang kami lakukan.

  • Tiket Pesawat PP Jakarta - Singapura
Mencari tiket itu harus pinter karena mencocokkan jadwal liburan, jadwal ambil cuti kerja dan juga budget. Cari harga paling murah pokoknya. Lumayan, uangnya bisa untuk yang lain. Dan, yang cocok saat itu adalah Air Asia dan Tiger Air. Berangkat naik Air Asia penerbangan siang hari, pulang naik Tiger Air penerbangan sore hari. Siip lah... Kami berangkat berempat (saya, suami, Faiza (1th) dan adik), kalau dibagi rata bertiga harga tiket PP per orang jatuhnya 700rb-an. Murah kan?

  • Paspor 
Karena jadwal berangkatnya masih lama, mengurus paspor sendiri tentu lebih hemat. Dengan layanan aplikasi pembuatan paspor hijau online via web imigrasi.go.id, alhamdulillah kami sangat terbantu. Kita tinggal masukkan permintaan pembuatan paspor hijau baru (mau 24/48 halaman terserah) lalu masukkan data diri. Selanjutnya unggah beberapa file hasil scan data pendukung seperti KTP, KK, Akta lahir, Surat Rekomendasi dari kantor (bagi yang bekerja). Jika berhasil, maka akan tercetak jadwal foto dan wawancara juga rincian biaya yang harus kita bayarkan via transfer bank BNI. Biaya untuk paspor 48 halaman waktu itu sekitar Rp. 300.000,- kalau tidak salah ingat. Prosesnya sendiri juga tidak lama, dari tanggal wawancara dan pengambilan foto sampai paspor jadi sekitar 5hr kerja. Yang lucu waktu Faiza mau diambil foto, petugasnya agak kerepotan karena anaknya noleh kanan kiri. Ketika diarahin sama petugas lain yang lebih cakep, ....cekrek...jadi deh. Haiyaaa...giliran sama om cakep langsung jadi. Hasil fotonya lebih cakep dari foto paspor bundanya. Huaaa.... 

  • Penginapan
Ketika tiket sudah dapat, saat itu juga saya mulai mencari beberapa penginapan yang (lagi-lagi) sesuai budget. Tapi, untuk budget penginapan ini agak longgar soalnya kita liburan bersama anak. Selain murah, faktor kebersihan, kenyamanan, dan lingkungan ramah anak jadi prioritas kami. Setelah membuat beberapa pilihan, kami memutuskan menginap di kamar sewa Jl. Jintan kawasan Orchard. Ok, booking via bbm dan transfer DP. Harga sewa satu kamar per malam SGD 150. Di sini kita bisa masak, nyuci baju kalau mau, pokoknya serasa di rumah sendiri. Mbak yang jaga juga orang Indonesia, jadi lebih akrab. Bonusnya, waktu kami kesana beberapa kamar lagi kosong. Jadi kami bisa masuk ke kamar yang lebih besar dari yang kita booking.

view dari dalam kamar


  • Itinerary
Tiket sudah dapat, penginapan sudah, paspor tinggal nunggu jadi, saatnya membuat jadwal perjalanan. Beberapa tempat yang pengen dikunjungi antara lain Universal Studio, Singapore Zoo, Garden by The Bay, Marina Bay Sands, Clarke Quay, Jurong Bird, Merlion Park, pusat oleh-oleh Bugis dan China Town, pengen wisata kuliner juga makan Martabak Zam Zam di dekat Masjid Sultan, cuci mata di sepanjang jalan Orchard Road. Haha, dalam 4 hari 3 malam sepertinya padet banget ya? Emang. Tapi, dalam prakteknya terpaksa kita pangkas beberapa destinasi tersebut. Bawa anak kecil repot juga. Harus nyaman dan tidak boleh terlalu capek.

Dan...inilah beberapa dokumentasi ketika kami kesana.

Di Vivo City, mau menuju Sentosa Island.






Sentosa Island - Universal Studio Singapore.
Begitu banyak wahana dan permainan, seharian juga belum cukup.

Kulineri Martabak Zam Zam (Yumm Yumm...).  Yang ke kawasan Bugis harus coba.
Masjid Sultan berada di seberang.
Garden by The Bay, Flower Dome & Rain Forest.