Membuat Desain Pembelajaran Sebagai Bentuk Praktek Learning How To Learn
Sunday, February 26, 2017Saya baru tahu bahwa ketika kita dalam proses belajar, sebelumnya kita harus tahu bagaimana caranya belajar. Learning How to Learn atau belajar bagaimana caranya belajar ini ternyata ada ilmunya sendiri. Bagaimana sebuah proses belajar bisa menjadi lebih efektif sehingga tujuan belajar dapat tercapai dan diterima dengan baik oleh para pembelajar. Sepertinya saya banyak menggunakan kata 'belajar'. Bingung? Sama.
Prakteknya, kita harus membuat sebuah desain pembelajaran yang fungsinya memudahkan kita dalam proses belajar itu sendiri. Sebagai seorang pembelajar, ibu yang sedang terus belajar menapaki universitas kehidupan ini, ternyata ada hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya yaitu membuat desain pembelajaran.
Apa itu desain pembelajaran?
Desain pembelajaran memiliki beberapa arti:
1. Proses untuk menentukan metode pembelajaran apa yang paling baik dilaksanakan agar timbul perubahan pengetahuan dan keterampilan pada diri pembelajar ke arah yang dikehendaki (Reigeluth).
2. Rencana tindakan yang terintegrasi meliputi komponen tujuan, metode dan penilaian untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan (Briggs).
3. Proses untuk merinci kondisi untuk belajar, dengan tujuan makro untuk menciptakan strategi dan produk, dan tujuan mikro untuk menghasilkan program pelajaran atau modul atau suatu prosedur yang terdiri dari langkah-langkah, dimana langkah-langkah tersebut di dalamnya terdiri dari analisis, merancang, mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil belajar (Seels & Richey AECT 1994).
4. Suatu proses desain dan sistematis untuk menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien, serta membuat kegiatan pembelajaran lebih mudah, yang didasarkan pada apa yang kita ketahui mengenai teori-teori pembelajaran, teknologi informasi, sistematika analisis, penelitian dalam bidang pendidikan, dan metode-metode manajemen (Morisson, Ross&Kemp 2007).
Dan ketika searching di mbah google, ternyata ada beberapa macam model desain pembelajaran antara lain model PPSI (1976), model Kemp (1985), model Bela H. Banathy, model Gerlach & Elly, model Dick & Carrie, model ASSURE, dan model ADDIE. Untuk penjelasan detailnya silahkan cari tahu sendiri ya... :)
Lalu, saya mau pakai model yang mana? Sebagai pemula, yang baru pertama kali mencoba membuat desain pembelajaran, saya akan memakai model yang menurut saya simpel dan ringkas, yaitu model Bela H. Banathy.
Model Bela H. Banathy berorientasi pada tujuan pembelajaran. Langkah-langkah pengembangan sistem pembelajaran terdiri dari 6 jenis kegiatan. Model desain ini bertitik tolak dari pendekatan system yang mencakup enam komponen (langkah) yang saling berinterelasi dan berinteraksi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Dan...berikut ini desain pembelajaran saya dalam proses belajar menjadi seorang Ibu Profesional.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Mampu mengenali bakat, minat dan potensi anak sehingga bisa memfasilitasi dengan baik
2. Mengerti tentang homeschooling
3. Mampu mengatur rumah tangga dengan baik
4. Menjadi pribadi yang lebih baik.
B. Tes Awal
Skip
C. Bahan/Materi Pembelajaran
1. Ilmu mengenal bakat, minat dan ilmu seputar mendidik anak
2. Ilmu mengenai homeschooling
3. Ilmu manajemen rumah tangga
4. Ilmu kepribadian dan komunikasi
5. Ilmu agama
D. Kegiatan Pembelajaran, Waktu dan Tempat
Kegiatan belajar dilakukan secara online dan offline. Online dengan mengikuti perkuliahan via wa, web/internet. Offline dengan mengikuti seminar, workshop, majelis ilmu, playdate, serta berinteraksi dengan sesama pembelajar.
Waktu belajar sesuai milestone yang telah dibuat pada NHW4 dan bersifat fleksibel.
Tempat kegiatan belajar di rumah (70%), sisanya di luar rumah seperti di taman, tempat wisata dan masjid.
E. Pelaksanaan Kegiatan dan Evaluasi
Kegiatan belajar meliputi materi dan praktek, dimana untuk prakteknya akan dilaksanakan sesuai jadwal kegiatan harian. Tes terhadap hasil kegiatan akan dilakukan dengan melihat dampak atau perubahan yang terjadi setelah melaksanakan praktek, apakah sudah sesuai tujuan atau belum. Apakah ada hasil yang terpampang nyata dan bukan fatamorgana.
F. Evaluasi Ulang
Hasil evaluasi dari kegiatan belajar yang sudah dilakukan akan dievaluasi kembali dan dilakukan perubahan jika belum tercapai tujuan yang diinginkan.
Belajar lagi Tia...belajar.
Bismillah... :)