Konflik Organisasi

Monday, December 06, 2010

Munculnya konflik organisasi tidak selalu bersifat negatif. Konflik bisa dijadikan alasan untuk mengadakan perubahan dalam keorganisasian.

Apa saja tingkat-tingkat konflik?
Apa saja penyebab konflik?
Apa saja tipe-tipe situasi konflik?
Apa saja fase-fase konflik?
Metode apa saja yang dapat diterapkan dalam penyelesaian konflik?

Artikel ini akan merangkum hal-hal di atas yang diambil dari bahan ajar bapak Herwan Parwiyanto dari Universitas Negeri Solo.

Tingkat-Tingkat Konflik

Tingkatan konflik dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:
1. Konflik Intra Perorangan
Konflik ini muncul dalam diri seseorang dengan pemikirannya sendiri (individu mengalami semacam  tekanan-tekanan dalam dirinya sendiri secara emosional).



2. Konflik Antar Perorangan
Konflik terjadi antara satu individu dengan individu lain atau lebih. Biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan sifat dan perilaku setiap orang dalam organisasi.

3. Konflik Antar Kelompok
Konflik terjadi apabila diantara unit-unit kelompok mengalami pertentangan dengan unit-unit dari kelompok lain. Pertentangan ini bila berlarut-larut akan membuat koordinasi dan integrasi kegiatan menjadi terkendala atau mengalami kesulitan.

4. Konflik Antar Keorganisasian
Konflik terjadi antara organisasi satu dengan lainnya. Penyebabnya ketidakcocokan suatu badan terhadap kinerja suatu organisasi.

Penyebab Konflik

Beberapa penyebab konflik antara lain:
a. Adanya persaingan terhadap sumber-sumber daya yang langka
b. Adanya ketergantungan tugas (interdependence)
c. Kekaburan batas-batas bidang kerja. Bidang kerja dalam organisasi yang tidak jelas akan memunculkan konflik dan menciptakan suatu kondisi dimana ada seseorang yang mendominasi dalam bidangnya.
d. Kriteria kerja yang tidak sesuai. Konflik semacam ini disebabkan adanya imbalan atas kemajuan suatu divisi oleh perusahaan. Konflik bisa muncul apabila kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap sub-sub unit yang berbeda.
e. Adanya perbedaan tujuan dan prioritas.

Tipe-Tipe Situasi Konflik

Tipe situasi konflik dapat dibagi menjadi:
1. Konflik Vertikal. Terjadi antara bawahan dan atasan.
2. Konflik Horisontal. Terjadi antara sesama karyawan atau kelompok yang berada pada hirarki yang sama.
3. Konflik Garis Staff. Terjadi antara staf pada bidang tertentu.
4. Konflik Peranan. Terjadi bila komunikasi antaranggota tidak compatible bagi pemegang peranan.

Fase-Fase Konflik

Fase Klasik
Konflik bisa muncul tapi bersifat sementara dan harus diselesaikan pihak manajemen.

Fase Hubungan Antar Manusia
Konflik ada tapi bisa dihindari dan perlu diatasi.

Fase Kontemporer
Konflik adalah hal yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan organisasi. Konflik merupakan kenyataan hidup yang harus dipahami dan bukan ditentang.

Metode Penyelesaian Konflik
DOMINASI dan PENEKANAN
Dominasi atau kekerasan yang bersifat penekanan otokratik. Ketaatan harus dilakukan oleh pihak yang kalah pada otoritas yang lebih tinggi atau kekuatan yang lebih besar.
Meredakan atau menenangkan. Metode ini lebih terasa diplomatis dalam upaya menekan dan meminimalkan ketidaksepahaman.
KOMPROMI atau JALAN TENGAH
Dengan cara melakukan pemisahan terhadap pihak-pihak yang berkonflik sampai menemukan solusi atas masalah yang terjadi.
Arbitrasi (adanya peran orang ketiga) sebagai penengah untuk menyelesaikan masalah.
Kembali ke aturan yang berlaku saat tidak ditemukan titik temu antara kedua belah pihak yang bermasalah.
PEMECAHAN MASALAH INTEGRATIF
Konsensus : sengaja dipertemukan untuk mencapai solusi terbaik bukan hanya menyelesaikan masalah dengan cepat.
Konfrontasi : tiap pihak mengemukakan pandangan masing-masing secara terbuka dan langsung.
Penentu Tujuan : menentukan tujuan akhir ke depan yang lebih tinggi dengan kesepakatan bersama.



You Might Also Like

0 comments