Hari itu sudah ditentukan
Keputusan sudah diambil
Surat sudah dilayangkan
Bagaimanapun, harus melangkah ke depan
Yup, tinggal beberapa hari lagi saya di kantor ini. Kantor yang berada di kawasan jakarta pusat, bergerak di bidang telekomunikasi. Ada rasa sedih, senang semua bercampur jadi satu. Sedih, karena akan meninggalkan teman-teman yang sudah seperti keluarga di sini. Senang, karena akan menapaki kehidupan dan pengalaman baru, di tempat baru, menyongsong masa depan yang lebih baik (InsyaAllah, amin..).
Sebenernya, saya sudah betah dan nyaman bekerja di kantor yang sekarang. Bagaimana tidak nyaman? Teman banyak, atasan baik, rekan kerja sangat kooperatif dan penuh rasa kekeluargaan (yaa.. meskipun ada lah satu atau dua orang yang tidak mengenakkan). Tapi, bukankah hal itu wajar saja? Iya, saya merasa berada di zona nyaman bekerja di sini. Memiliki atasan yang baik, teman sebaya yang banyak dan menyenangkan. Rasa-rasanya, saya ingin di sini saja.
Tapi, ternyata itu tidak baik. Bukan tidak baik untuk kesehatan badan, tapi kurang baik untuk masa depan. Mumpung masih muda, carilah pengalaman yang banyak.
Ngomong-ngomong soal resign. Menurut artikel yang pernah saya baca, ada beberapa alasan yang menyebabkan seseorang itu resign:
1. Gaji, Fasilitas dan Tunjangan
Kalau ini, menurut saya memang alasan atau hal yang wajar ketika seseorang ingin pindah kerja. Siapa sih yang tidak mau mendapatkan gaji, fasilitas dan tunjangan yang lebih baik dan menjanjikan dari pekerjaan sekarang? Termasuk saya tentunya. Apalagi kalau misalnya, orang itu sudah berkeluarga. Tentu kebutuhan hidup lebih banyak jadi juga memerlukan pendapatan yang lebih untuk mengimbanginya.
2. Atasan yang rese', terlalu banyak menuntut
Alhamdulillah, atasan saya orangnya sangat baik. Mau izin tidak masuk? Gampang..., tinggal kasih tahu saja. Beliau juga sangat kooperatif. Jika saya tidak mampu menangani tugas tertentu, beliau akan membantu.
3. Overload job description
Hmm.., ada benarnya juga sih. Saya pernah dengar, temen saya cerita kalau temennya itu akan resign dari kantornya. Katanya, dia resign karena dia merasa sudah capek. Pekerjaan yang dia tangani banyak banget... jadi, dia kewalahan.
4. Kenyamanan tempat kerja
Sebenernya, saya sudah merasa betah kerja di kantor saya sekarang. Suasana di sini sangat nyaman, penuh rasa kekeluargaan. Apalagi, saya punya teman-teman yang seumuran lumayan banyak... Jadi, bekerja di sini seperti belajar di kampus. Setiap makan siang, kita berkumpul di satu ruangan meeting, makan bersama dengan menu yang sama (kita katering makan siang di teman). Sambil makan, sambil cerita-cerita. Apapun diceritain. Hmmm,,, bakal kangen nih sepertinya. :D
5. Konflik dengan rekan kerja
6. Alasan pengembangan karir
7. Bosan dengan rutinitas
8. Akses ke tempat kerja
9. Merasa tidak cukup mampu
10. Melanjutkan cita-cita yang tertunda
Dari ke semua alasan yang diungkapkan di atas, sepertinya alasan no. 6 yang menguatkan hati saya untuk memutuskan resign. Jadi inget, sewaktu saya mohon pamit, kemudian diajak diskusi dengan salah satu atasan di sini. Saya ceritain semuanya, dan kemudian beliau bertanya "Hal apa yang paling berkesan selama bekerja di sini?" Huhuhu, saya hampir-hampir menangis karena pertanyaan itu bagi saya begitu menyentuh. Begitu banyak pengalaman yang saya dapat di sini. Tapi, beliau juga bilang "Saya selalu mengapresiasi siapa saja yang telah punya keinginan dan tujuan dalam hidupnya". Wah..hati saya langsung plong.
Yup, begitulah. Ketika kita telah membuat suatu keputusan, bukankah kita juga yang akan mempertanggungjawabkan? Saya menganggap ini merupakan amanah dari Allah. Ini adalah skenario yang telah ditulis untuk saya. Dan sebagai pemain, kita hanya tinggal mengikutinya. Hehehee
Ngomong-ngomong soal peringatan Hari Ibu, memang sosok ibu begitu istimewa.
1. Surga itu di bawah telapak kaki ibu
2. Apabila memanggilmu dua orang, ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu
3. Aisyah r.a. berkata ” Aku bertanya pada Rasulullah SAW, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab baginda “suaminya”. Siapa pula berhak terhadap lelaki?” jawab Rasulullah SAW “Ibunya”
4. Apabila seorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristigfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan
5. Apabila seorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah SWT
6. Apabila seorang perempuan melahirkan anak, keluarlah ia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkan
7. Apabila telah lahir ( anak ) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan dari susunya diberi satu kebajikan
8. Apabila semalaman ( ibu ) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT
Ya Allah... begitu istimewanya seorang ibu, sehingga ridha dan murka Allah tergantung pada ridha dan murkanya. Ga bisa dibayangkan bagaimana jika seorang ibu sudah murka kepada anaknya. Naudzubillah...
Saya jadi teringat cerita tentang Malin Kundang. Suatu cerita yang sangat terkenal bahkan terkenang sampai saat ini. Bahkan ceritanya pernah dibuat sinetron. Yang belum tahu, mungkin saya akan cerita sedikit.
Jadi, Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang tinggal dengan ibunya saja karena ayahnya sudah meninggal. Ibunya merawat Malin dengan penuh kasih sayang, mencukupi kebutuhannya semampu yang dia lakukan, memberi yang terbaik untuknya. Sampai suatu hari, ketika Malin sudah besar dia ingin merantau dan bekerja, ibunya dengan ikhlas melepas kepergiannya. Dengan restu dan ridha ibunya, Malin akhirnya menjadi seorang yang sukses (kaya raya dan terkenal). Tetapi karena kesuksesan itu, dia malu mengakui bahwa dia lahir dari seorang ibu yang miskin dan tinggal di tanah kelahirannya. Karena kejadian itu, ibunya merasa sakit hati sehingga murka. Dan dalam cerita itu, Malin akhirnya dikutuk menjadi batu.
Begitulah, cerita Malin Kundang ini saya baca pertama kali waktu SD. Dan karenanya, saya termasuk anak yang penurut dan sebisa mungkin tidak ingin menyakiti hati ibu. Meskipun, tidak jarang juga saya melanggar larangan ibu (hehe, maafkan anakmu ini bu..). Tetapi, sekarang saya mulai mengerti...
Pada suatu hari ada tiga orang bijak yang pergi berkeliling negeri untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang mendesak. Sampailah mereka pada suatu hari di desa Nasrudin. Orang-orang desa ini menyodorkan Nasrudin sebagai wakil orang-orang yang bijak di desa tersebut. Nasrudin dipaksa berhadapan dengan tiga orang bijak itu dan di sekeliling mereka berkumpullah orang-orang desa menonton mereka bicara.
Orang bijak pertama bertanya kepada Nasrudin, "Di mana sebenarnya pusat bumi ini?"
Nasrudin menjawab, "Tepat di bawah telapak kaki saya, saudara."
"Bagaimana bisa saudara buktikan hal itu?" tanya orang bijak pertama tadi.
"Kalau tidak percaya," jawab Nasrudin, "Ukur saja sendiri."
Orang bijak yang pertama diam tak bisa menjawab.
Tiba giliran orang bijak kedua mengajukan pertanyaan. "Berapa banyak jumlah bintang yang ada di langit?"
Nasrudin menjawab, "Bintang-bintang yang ada di langit itu jumlahnya sama dengan rambut yang tumbuh di keledai saya ini."
"Bagaimana saudara bisa membuktikan hal itu?"
Nasrudin menjawab, "Nah, kalau tidak percaya, hitung saja rambut yang ada di keledai itu, dan nanti saudara akan tahu kebenarannya."
"Itu sih bicara goblok-goblokan," tanya orang bijak kedua, "Bagaimana orang bisa menghitung bulu keledai."
Nasrudin pun menjawab, "Nah, kalau saya goblok, kenapa Anda juga mengajukan pertanyaan itu, bagaimana orang bisa menghitung bintang di langit?"
Mendengar jawaban itu, si bijak kedua itu pun tidak bisa melanjutkan.
Sekarang tampillah orang bijak ketiga yang katanya paling bijak di antara mereka. Ia agak terganggu oleh kecerdikan nasrudin dan dengan ketus bertanya, "Tampaknya saudara tahu banyak mengenai keledai, tapi coba saudara katakan kepada saya berapa jumlah bulu yang ada pada ekor keledai itu." "Saya tahu jumlahnya," jawab Nasrudin, "Jumlah bulu yang ada pada ekor kelesai saya ini sama dengan jumlah rambut di janggut Saudara."
"Bagaimana Anda bisa membuktikan hal itu?" tanyanya lagi. "Oh, kalau yang itu sih mudah. Begini, Saudara mencabut selembar bulu dari ekor keledai saya, dan kemudian saya mencabut sehelai rambut dari janggut saudara. Nah, kalau sama, maka apa yang saya katakan itu benar, tetapi kalau tidak, saya keliru."
Tentu saja orang bijak yang ketiga itu tidak mau menerima cara menghitung seperti itu. Dan orang-orang desa yang mengelilingi mereka itu semakin yakin Nasrudin adalah yang terbijak di antara keempat orang tersebut.
Sehingga pencuri itu bertambah merasa aman tentram karena ia yakin jati dirinya tak akan terjangkau. Yang lebih menjengkelkan adalah ia juga berpura-pura mengikuti sayembara. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa menghadapi orang seperti ini bagaikan menghadapi jin. Mereka tahu kita sedangkan kita tidak. Seorang penduduk berkata kepada hakim setempat.
"Mengapa tuan hakim tidak minta bantuan Abu Nawas saja?"
"Bukankah Abu Nawas sedang tidak ada di tempat?" kata hakim itu balik bertanya.
"Kemana dia?" tanya orang itu.
"Ke Damakus." jawab hakim
"Untuk keperluan apa?" orang itu ingin tahu.
"Memenuhi undangan pangeran negeri itu." kata hakim.
"Kapan ia datang?" tanya orang itu lagi.
"Mungkin dua hari lagi." jawab hakim. Kini harapan tertumpu sepenuhnya di atas pundak Abu Nawas. Pencuri yang selama ini merasa aman sekarang menjadi resah dan tertekan. Ia merencanakan meninggalkan kampung halaman dengan membawa serta uang emas yang berhasil dicuri. Tetapi ia membatalkan niat karena dengan menyingkir ke luar daerah berarti sama halnya dengan membuka topeng dirinya sendiri. Ia lalu bertekad tetap tinggal apapun yang akan terjadi.
Abu Nawas telah kembali ke Baghdad karena tugasnya telah selesai. Abu Nawas menerima tawaran mengikuti sayembara menemukan pencuri uang emas. Hati pencuri uang emas itu tambah berdebar tak karuan mendengar Abu Nawas menyiapkan siasat. Keesokan harinya semua penduduk dusun diharuskan berkumpul di depan gedung pengadilan. Abu Nawas hadir dengan membawa tongkat dalam jumlah besar. Tongkat-tongkat itu mempunyai ukuran yang sama panjang.
Tanpa berkata-kata Abu Nawas membagi-bagikan tongkat-tongkat yang dibawanya dari rumah. Setelah masing-masing mendapat satu tongkat, Abu Nawas berpidato, "Tongkat-tongkat itu telah aku mantrai. Besok pagi kalian harus menyerahkan kembaii tongkat yang telah aku bagikan. Jangan khawatir, tongkat yang dipegang oleh pencuri selama ini menyembunyikan diri akan bertambah panjang satu jari telunjuk. Sekarang pulanglah kalian."
Orang-orang yang merasa tidak mencuri tentu tidak mempunyai pikiran apa-apa. Tetapi sebaliknya, si pencuri uang emas itu merasa ketakutan. Ia tidak bisa memejamkan mata walaupun malam semakin larut. Ia terus berpikir keras. Kemudian ia memutuskan memotong tongkatnya sepanjang satu jari telunjuk dengan begitu tongkatnya akan tetap kelihatan seperti ukuran semula. Pagi hari orang mulai berkumpul di depan gedung pengadilan. Pencuri itu merasa tenang karena ia yakin tongkatnya tidak akan bisa diketahui karena ia telah memotongnya sepanjang satu jari telunjuk. Bukankah tongkat si pencuri akan bertambah panjang satu jari telunjuk? Ia memuji kecerdikan diri sendiri karena ia ternyata akan bisa mengelabui Abu Nawas.
Antrian panjang mulai terbentuk. Abu Nawas memeriksa tongkat-tongkat yang dibagikan kemarin. Pada giliran si pencuri tiba Abu Nawas segera mengetahui karena tongkat yang dibawanya bertambah pendek satu jari telunjuk. Abu Nawas tahu pencuri itu pasti melakukan pemotongan pada tongkatnya karena ia takut tongkatnya bertambah panjang.
Pencuri itu diadili dan dihukum sesuai dengan kesalahannya. Seratus keping lebih uang emas kini berpindah ke tangan Abu Nawas. Tetapi Abu Nawas tetap bijaksana, sebagian dari hadiah itu diserahkan kembali kepada keluarga si pencuri, sebagian lagi untuk orang-orang miskin dan sisanya untuk keluarga Abu Nawas sendiri.
Suatu malam seorang pencuri membobol rumah Nasruddin. Untung saja Nasruddin melihatnya. Karena takut, dengan cepat Nasruddin bersembunyi di dalam sebuah kotak besar yang terletak di sudut ruangan.
Pencuri itu hampir saja menyerah dan memutuskan untuk keluar dari rumah Nasruddin. Tapi tiba-tiba matanya tertuju pada kotak besar yang terletak di sudut ruangan kamar Nasruddin. Dia sangat senang karena dia yakin dalam kotak itulah disimpan harta benda yang dia cari.
Walaupun kotak itu terkunci kuat dari dalam, tapi dengan kekuatan penuh, pencuri itu berhasil membuka kotak tersebut. Pencuri itu sangat kaget ketika melihat Nasruddin berada di dalam kotak itu.
"Aku bersembunyi darimu," jawab Nasruddin.
"Kenapa?"
"Aku malu, karena aku tak punya apapun yang dapat kuberikan padamu. Itulah alasan mengapa aku bersembunyi dalam kotak ini."
Setelah mengetahui pengertian motivasi, berikut ini beberapa teori motivasi yang diperkenalkan oleh Mc Gregor, Abraham Maslow, David Mc Cellend dan Herzberg.
A. Teori Motivasi oleh Douglas Mc Gregor (Teori X dan Y)
1. karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya
2. karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dikendalikan atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan
3. karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal (asumsi ketiga)
4. sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi
Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y, yaitu:
1. karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan seperti halnya istirahat atau bermain
2. karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan
3. karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari dan bertanggung-jawab
4. karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.
C. Teori Motivasi oleh David Mc Clelland (Teori Motivasi Kontemporer)
Teori motivasi kontemporer bukan teori yang dikembangkan baru-baru ini, melainkan teori yang menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan.
Teori motivasi kontemporer mencakup:
Teori Kebutuhan Mc Clelland
Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang didefinisikan sebagai berikut:
1. kebutuhan pencapaian; dorongan untuk melebihi, mencapai standar, berusaha keras untuk berhasil
2. kebutuhan kekuatan; kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya
3. kebutuhan hubungan; keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab
Teori Evaluasi Kognitif
Teori evaluasi kognitif adalah teori yang menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi secara keseluruhan. Teori evaluasi kognitif telah diteliti secara eksensif dan ada banyak studi yang mendukung.
Teori Penentuan Tujuan
Teori penentuan tujuan adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Artinya, tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.
Teori Penguatan
Teori penguatan adalah teori di mana perilaku merupakan sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya jadi teori tersebut mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan.
Teori Keadilan
Teori keadilan adalah teori bahwa individu membandingkan masukan-masukan dan hasil pekerjaan mereka dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilangkan ketidakadilan.
Teori Harapan
Teori harapan adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.
D. Teori Motivasi oleh Herzberg (Teori Dua Faktor)
Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bahwa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik.
Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi : (1) Upah, (2) Kondisi kerja, (3) Keamanan kerja, (4) Status, (5) Prosedur perusahaan, (6) Mutu penyeliaan, (7) Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan.
Keberadaan kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi mereka. Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan, karena mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat ”tidak ada kepuasan”, kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan,atau faktor hygiene.
Faktor Intrinsik meliputi : (1) Pencapaian prestasi, (2) Pengakuan, (3) Tanggung Jawab, (4) Kemajuan, (5) Pekerjaan itu sendiri, (6) Kemungkinan berkembang.
Tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas. Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik tersebut disebut sebagai pemuas atau motivator.
Teori dua faktor Herzberg mengasumsikan bahwa hanya beberapa ciri pekerjaan dan karakteristik dapat menghasilkan motivasi. Beberapa karakteristik yang menjadi fokus manajer akan bisa menghasilkan kondisi kerja yang nyaman, tetapi tidak memotivasi karyawan. Motivasi ini diukur dengan cara mewancarai karyawan untuk menguraikan kejadian pekerjaan yang kritis.
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya (wikipedia.org).
Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah dan ketekunan.
Berikut beberapa pengertian motivasi menurut berbagai sumber.
a. Menurut Mc Donald
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi merupakan sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.
b. Menurut A.M. Sardiman
Motivasi dapat diartikan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak perasaan tidak suka itu.
c. Menurut Siti Sumarni (2005), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy (1986)
Motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah yang dapat memperkuat dan mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung motivasi yang mendasarinya. Motivasi adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan aktifitas. Menurut Siti Sumarni, motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
d. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tahun 2001
Secara psikologi, motivasi berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
Apa saja tipe-tipe situasi konflik?
1. Konflik Intra Perorangan
Konflik ini muncul dalam diri seseorang dengan pemikirannya sendiri (individu mengalami semacam tekanan-tekanan dalam dirinya sendiri secara emosional).
2. Konflik Antar Perorangan
Konflik terjadi antara satu individu dengan individu lain atau lebih. Biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan sifat dan perilaku setiap orang dalam organisasi.
3. Konflik Antar Kelompok
Konflik terjadi apabila diantara unit-unit kelompok mengalami pertentangan dengan unit-unit dari kelompok lain. Pertentangan ini bila berlarut-larut akan membuat koordinasi dan integrasi kegiatan menjadi terkendala atau mengalami kesulitan.
4. Konflik Antar Keorganisasian
Konflik terjadi antara organisasi satu dengan lainnya. Penyebabnya ketidakcocokan suatu badan terhadap kinerja suatu organisasi.
Penyebab Konflik
Beberapa penyebab konflik antara lain:
a. Adanya persaingan terhadap sumber-sumber daya yang langka
Tipe-Tipe Situasi Konflik
Tipe situasi konflik dapat dibagi menjadi:
Fase-Fase Konflik
Fase Klasik
Metode Penyelesaian Konflik
Artikel ini sengaja saya catat, sebagai pengingat diri saya sendiri jika nanti pas saatnya skripsi membutuhkannya.
Bisa dibilang, syarat tersebut telah terpenuhi bagi kami yang merupakan mahasiswa kelas transfer. Kenapa? Karena sewaktu menempuh pendidikan D3 kami telah membuat suatu tulisan berupa laporan hasil PKL (Praktek Kerja Lapangan). Tetapi, ada yang kurang rasanya jika kita menempuh pendidikan S1 tetapi tidak menghasilkan karya tulisan berupa skripsi. (hehe, mungkin ada yang tidak sependapat).
Kembali pada topik, lalu bagaimana cara menentukan topik skripsi atau tulisan agar tidak membingungkan??
1. Membumi
Topik dari tulisan atau skripsi kita itu harus membumi. Artinya, jangan terlalu muluk atau idealis.
Kenapa? Karena untuk jenjang S1, tingkat kedalaman skripsi hanya sebatas melakukan penelitian yang kemudian disusun menjadi sebuah laporan berdasarkan kaidah ilmiah baku. Intinya, tidak harus menciptakan teori baru. Jadi, kalau topik yang akan kita ajukan terlalu canggih, mendingan disimpan untuk nanti sewaktu ambil S2.
2. Fresh
Apa maksudnya? Pilih topik yang masih jarang diambil, tapi pastikan teori dan subjek penelitiannya tersedia. Kenapa? Karena jika kita mengambil topik yang sudah banyak dipakai, maka tulisan kita menjadi mudah dibandingkan dengan tulisan lain. Apalagi nanti kalau pas sidang dosennya sudah pernah menguji mahasiswa dengan topik yang sama dengan kita. Hmmm... pasti nanti kita mudah dijatuhkan saat sidang.
Mengambil topik yang jarang membuat dosen akan mengapresiasi lebih usaha kita.
3. Lovin It!
Ini yang paling penting. Ambil topik yang membuat kita tertarik dan menyukainya. Karena selama proses pengerjaannya, otak dan perhatian kita akan tertuju pada topik tersebut. Jadi, kalau kita tidak suka, bagaimana bisa selesai?? Hehehe..
Itu sedikit tips n trik bagaimana menentukan topik untuk skripsi. Tips ini saya ambil dari majalah cita cinta. Semoga bermanfaat.
Ditinjau dari segi tujuan, organisasi terbagi menjadi:
1. Organisasi Niaga (PT, CV, Joint Ventura, Fa, Koperasi, Trust, Kartel dan Holding Company)
2. Organisasi Sosial
3. Organisasi Regional dan Internasional
Pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba membuat sebuah rangkuman tentang organisasi niaga.
Organisasi niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan.
Macam-macam organisasi niaga
1. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas dahulu disebut Naamloze Vennootschaap (NV), yaitu suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham memiliki tanggung jawab yang terbatas yaitu sebanyak saham yang dimiliki.
Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan maka keuntungan tersebut dibagi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Perseroan Terbatas ada 3 macam yaitu PT Terbuka, PT Tertutup dan PT Kosong.
Perbedaannya:
PT Terbuka menjual saham kepada masyarakat umum melalu pasar modal (go public) dan setiap orang berhak membeli saham perusahaan tersebut.
PT Tertutup modalnya berasal dari kalangan tertentu saja, misal dari kalangan kerabat atau keluarga dan tidak dijual ke umum.
Sedangkan PT Kosong adalah perseroan terbatas yang tidak memiliki kegiatan apa-apa tetapi telah memiliki izin usaha dan izin lainnya.
2. Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer atau biasa disebut CV (Commanditaire Vennootscap) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
Bentuk CV dibagi menjadi 3 yaitu CV Murni, CV Campuran dan CV Bersaham.
CV Murni hanya terdapat satu sekutu komplementer, yang lain merupakan sekutu komanditer.
CV Campuran terbentuk dari suatu firma yang membutuhkan tambahan modal. Dimana sekutu firma tersebut menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain menjadi sekutu komanditer.
CV Bersaham adalah CV yang mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan. Sekutu komplementer maupun komanditer mengambil satu saham atau lebih.
3. Joint Ventura
Joint Ventura atau Perusahaan Patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan kegiatan ekonomi bersama. Perusahaan ini umumnya untuk suatu proyek khusus saja dan bisa berupa badan hukum, kemitraan atau struktur resmi lainnya bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban pajak dan kerugian.
4. Koperasi
Koperasi adalah suatu jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggotanya (menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1).
Jenis-jenis koperasi antara lain:
a. Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
b. Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatan jual beli barang konsumen.
c. Koperasi produsen, yaitu koperasi yang beranggotakan para pengusaha UKM dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
d. Koperasi pemasaran, yaitu koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk atau jasa koperasi anggotanya.
e. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
5. Kartel
Kartel adalah kelompok produsen mandiri yang bertujuan menetapkan harga, membatasi suplai dan kompetisi.