Identitas Itu Penting

Wednesday, November 05, 2014

Saya seorang muslim, begitu juga suami. Alhamdulillah, ini adalah sebuah rahmat yang harus disyukuri. Dan identitas seorang muslim bagi saya salah satunya adalah dari pakaian dan khimar/kerudung yang saya kenakan. Kalau suami saya ditunjukkan dengan memelihara jenggot.

Pernah suatu waktu di bulan Ramadhan, ketika itu kita masih ngontrak di Depok, kita ingin beli kue di **** (terkenal deh nama tokonya). Pas lagi milih-milih kue, akhirnya kita putuskan untuk membeli Black Forest. Eh, pas kita bilang ke mas-nya, kita dikasih tau kalau kue itu mengandung alkohol. Oh...baru tahu saya. Akhirnya kita pilih kue lain yang tidak mengandung alkohol dan rhum. Alhamdulillah... dari situ saya dan suami berpendapat, inilah salah satu pentingnya identitas. "Coba kalau kamu tadi pakai rok mini sama tank-top, pasti nggak dikasih tahu sama mas-nya." kata suami saya. Iya juga ya.

Lain cerita, pas kami liburan ke Singapura. Waktu itu kita mau makan siang di kawasan Universal Studio. Kami memilih masuk ke kawasan kuliner Malaysia yang ada di situ. Nama tempatnya "Malaysian Street Food", seperti foodcourt dengan bermacam-macam pilihan menu dan penjual. Nah, di situ ada beberapa makanan yang ditawarkan. Tapi, rata-rata orang Cina dan Melayu yang lagi makan di situ. Setelah berputar-putar dan keliling melihat makanan yang ditawarkan, kami (saya, suami, Faiza dan Nia adik saya) memutuskan untuk membeli Chicken Rice Hot Clay Pot, kalau nggak salah sih itu. Suami mengantri makanan, kami menunggu di kursi sambil foto-foto. Eh, kira-kira 10 menit-an suami balik lagi dan bilang kalau ternyata menu itu tidak halal. Dia dikasih tau kokinya kalau masaknya pakai minyak babi. Haiyah...daritadi kenapa nggak nanya duluan?
Ternyata dia lagi video-in si kokinya masak sambil mengantri. Katanya, "Padahal aku udah ngiler banget e liat cara masaknya. Ya sudah deh, kita keluar cari makan di Sevel aja."
Akhirnya kita makan di 7 Eleven.

Tuh kan? Identitas itu penting.


You Might Also Like

0 comments