Jadi Panitia Ujian Dinas

Thursday, March 29, 2012

Tanggal 26 Maret kemarin, saya ditugaskan jadi panitia ujian dinas.
Ini pengalaman pertama saya jadi pengawas ujian. Biasanya sih jadi yang diawasin.
Enaknya jadi pengawas yang gimana ya? Galak kah? Atau yang nyantai? Sambil melangkah ke ruang ujian sambil mikir. Tapiii, belum juga mutusin mau jadi pengawas seperti apa, atasan saya udah ada di belakang saya. Buyar deh yang dipikirkan.

Dan ternyata.... Eng ing eng...
Ini ujian dinas tingkat III. Ujian bagi mereka yang akan naik pangkat ke golongan IV. Weleeeh... Pas baca soalnya panjang-panjang, walaupun cuma 4 sampai 6 soal. Trus yang ikut ujian ini adalah bapak-bapak dan ibu-ibu pejabat eselon. Ya udah deh, ga mungkin deh ini mau macem-macem. Qiqiqi,, sebenernya saya orangnya juga ga macem-macem kok.

Yang menarik nih, ujian seharusnya 60 menit berlangsung. Tapi ada juga yang datang setelah 30 menit ujian dimulai karena baru nyampai kantor. Otomatis jadwal jadi molor. Waktu 30 menit yang seharusnya dipakai buat coffee break, terpakai juga buat ujian.

Ada juga bapak-bapak yang udah disiapin kursi ujian masih nambah kursi lagi buat buku-bukunya. Maklum sih, bapaknya lumayan gemuk dan bahan bacaannya juga banyak. Jadi butuh space lebih lebar. Terpaksa deh saya memindahkan jatah kursi peserta lain ke tempat lain.

Oiya, di lembar soal ujian memang tidak tertulis apakah ujiannya bersifat open/close book. Tapi mereka inisiatif sendiri untuk buka buku. Qiqi. Saya sebagai pengawas memaklumi saja. Saya kan pernah menjadi peserta ujian juga. Dan memang setelah saya tanya ke koordinator ujian, dibolehkan untuk membuka buku.

Hohoho,, ternyata begini ya jadi pengawas ujian. Boring juga lama-lama nungguin orang mengerjakan soal. Kalau ga disambi buat online (alhamdulillah ada wifi di kantor), bisa sampai tidur-tidur mungkin. Zzzz....

You Might Also Like

0 comments