Perilaku Konsumen

Friday, March 18, 2011

# PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.(sumber: wikipedia.org)

Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Akibat adanya kendala keterbatasan pendapatan di satu sisi dan adanya keinginan untuk mengkonsumsi barang dan jasa sebanyak-banyaknya agar diperoleh kepuasan maksimal di sisi lainnya, maka timbullah perilaku konsumen.

# PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN

Ada beberapa pendekatan yang sering digunakan untuk menjelaskan terbentuknya fungsi permintaan konsumen, yaitu:

1. Pendekatan Kardinal (Cardinal Approach)
2. Pendekatan Ordinal (Ordinal Approach)

Berikut penjelasannya:
1. Pendekatan Kardinal

Pendekatan kardinal mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati. Tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai.

Asumsi dari pendekatan ini adalah:
a. Konsumen rasional (tujuannya memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatan)
b. Diminishing marginal utility, artinya tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut
c. Pendapatan konsumen tetap
d. Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap
e. Total utility adalah additive dan independent.
Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi. Independent artinya daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4,...Xn dan sebaliknya.

2. Pendekatan Ordinal

Pendekatan ordinal beranggapan bahwa daya guna suatu barang tidak perlu diukur, tetapi cukup untuk diketahui. Konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.

Asumsi dari pendekatan ini adalah:
a. Konsumen rasional
b. Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna
c. Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu
d. Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum
e. Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya
f. Berlaku hukum transitif, artinya bila A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C








You Might Also Like

0 comments