Catatan Kuliah

Iklim dan Kesehatan Dalam Organisasi

Wednesday, February 23, 2011

Iklim organisasi merupakan hal yang sangat perlu menjadi perhatian seorang pemimpin organisasi, karena faktor tersebut dapat mempengaruhi keefektivitasan kinerja karyawannya. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk memisahkan, menerangkan dan menentukan tempat konsepsi ini dalam teori organisasi.

Sementara itu organisasi yang muncul dari kelahirannya dengan ukuran yang masih sangat kecil dan kemudian berkembang menjadi besar pasti banyak mengalami rintangan yang harus dihadapi. Misalnya seperti banyaknya permasalahan dalam organisasi tersebut.

Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana kaitan antara iklim organisasi dengan keefektivitasan kinerja organisasi serta pengaruh kesehatan organisasi dalam suatu tubuh organisasi. Makalah ini akan membahas tentang hal tersebut.

ORGANISASI

A. Pengertian Organisasi

Pengertian organisasi menurut berbagai para ahli antara lain disebutkan oleh:

1. James D. Mooney (1974)

Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

2. Ralp Currier Davis (1951)

Organisasi adalah sesuatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja ke arah tujuan bersama di bawah kepemimpinan.

3. Daniel E. Griffths (1959)

Organisasi adalah seluruh orang-orang yang melaksanakan fungsi-fungsi yang berbeda tetapi saling berhubungan dengan yang dikoordinasikan agar sebuah tugas dapat diselesaikan.

Dengan demikian diantara ketiga macam pandangan tentang pengertian organisasi, pandangan yang tepat adalah yang menganggap organisasi sebagai suatu sistem kerjasama, sistem hubungan, sistem sosial. Guna memudahkan penangkapan pengertian, dapatlah kiranya disusun suatu definisi organisasi secara sederhana dan dapat diterapkan dalam praktek sebagai berikut :

“ Organisasi adalah suatu sistem yang saling mempengaruhi antar orang dalam kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu “.

Dari definisi sederhana ini dapat ditemukan adanya berbagai faktor yang dapat menimbulkan organisasi, yaitu orang-orang, kerjasama, dan tujuan tertentu. Berbagai faktor tersebut tidak dapat saling lepas berdiri sendiri, melainkan saling kait merupakan suatu kebulatan. Maka dalam pengertian organisasi digunakan sebutan sistem yang berarti kebulatan dari berbagai faktor yang terikat oleh berbagai asas tertentu.

Tujuan Organisasi

Pentingnya perumusan tujuan bagi organisasi telah lama disadari orang. pentingnya perumusan tujuan tersebut terutama karena :
a. Tujuan untuk bertindak sebagai titik rujukan bagi usaha yang dilaksanakan organisasi
b. Tujuan diperlukan untuk mengkoordinasikan usaha
c. Organisasi yang berharap dapat berkembang dan bersaing dengan efektif harus segera terus menerus memperbaharui tujuannya
d. Tujuan organisasi merupakan tempat seluruh tindakan organisasi diarahkan
e. Tujuan merupakan prasyarat penetapan kebijaksanaan, strategi, prosedur, metode dan peraturan


Karena tujuan itu amat penting dirumuskan, maka kita perlu memahami benar
sifat-sifat utama tujuan organisasi itu. Sifat tujuan organisasi yang utama diantaranya adalah :
a. Tujuan organisasi berstruktur dalam suatu hierarki
b. Tujuan itu memperkuat tujuan perseorangan dan sebaliknya
c. Tujuan itu hendaknya berpadu dengan tujuan perseorangan
d. Tujuan yang lebih tinggi berisi tujuan-tujuan yang lebih bawah dan dapat dicapai dengan efektif hanya melalui kerjasama


IKLIM ORGANISASI DAN KEEFEKTIFITASAN ORGANISASI

Sebelum membahas lebih jauh tentang kaitan antara iklim organisasi dengan keefektivitasan organisasi, ada baiknya kita mengetahui pengertian dari iklim organisasi dan keefektivitasan organisasi. Iklim organisasi merupakan keadaan mengenai karakteristik yang terjadi di lingkungan kerja yang dianggap mempengaruhi perilaku orang-orang yang berada dalam lingkungan organisasi tersebut. oleh karena itu, iklim organisasi dapat dikatakan sebagai lingkup organisasi.

Menurut Owens (1991) dan Hoy and Miskel (1987) bahwa iklimorganisasi adalah persepsi anggota tentang lingkungan kerja organisasi. Scheider (1991) berpendapat bahwa iklim organisasi menunjuk pada gaya material yang mempengaruhi pandangan anggota mengenai nilai dan tujuan organisasi. Menurut Rossow (1990) iklim organisasi menunjuk pada karakteristik organisasi secara keseluruhan dan berhubungan dengan perasaan anggota yang bersangkutan. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi tidak hanya menyangkut aspek sosial saja tetapi juga aspek fisik dalam organisasi. Iklimorganisasi juga berkenaan dengan persepsi anggota organisasi, baik secara individual maupun kelompok, tentang sifat-sifat dan karakteristik organisasi yang mencerminkan norma serta keyakinan dalam organisasi.

Banyak hal yang berpengaruh di dalam organisasi sehingga terbentuklah iklim

organisasi, hal tersebut adalah :

1. Bekerja keras

Beban kerja yang berat serta tidak diimbangi dengan hasil yang diharapkan pada akhirnya, juga akan mempengaruhi orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut.

* Kerja sama

Antara pemimpin dan karyawan tidak saling membeda-bedakan, bersama-sama menciptakan suasana dalam organisasi menjadi nyaman, sehingga kesertaan dan keserasian kerja di dalamnya semakin meningkatkan kinerja organisasi tersebut.

* Peraturan

Peraturan yang dibuat dijadikan sebagai pedoman sehingga hendaknya benar-benar mentaati dan bila ada penyelewengan harus benar-benar ditindak dengan tegas, baik memberikan peringatan ataupun hukuman.

Sedangkan keefektivitasan organisasi dapat dilakukan dengan cara melihat seberapa jauh pencapaian tujuan yang diharapkan organisasi itu. Pendeskripsian mengenai efektivitas kinerja organisasi meliputi produktivitas dan pemanfaatan terhadap organisasi tersebut serta masyarakat. Setiap anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya dinilai sudah memperoleh keuntungan dari apa yang telah dikerjakan, berupa kepuasan batin dan penyelesaian tugas sesuai dengan job descriptionnya.

Teori Tentang Iklim Organisasi

1. Halpin and Crroft

berdasarkan anggapan bahwa iklim organisasi merupakan persepsi dari anggotanya, maka ada beberapa faktor yang membentuk iklim organisasi, yaitu : keterpisahan, rintangan, keakraban, kejauhan, tekanan pada hasil, dorongan (motifasi) dan semangat.

2. Likert

Likert teori yang disebut Likert’s Management System Theory. Dari sistem tersebut Likert mengungkapkan bahwa ada empat sistem manajemen yang membentuk iklim organisasi, yaitu :

a. Sistem exploitative-authoritative (sistem penguasa pemeras)

Sistem ini menunjukkan bahwa pemimpin bersifat sangat otokrasi, sedikit kepercayaan terhadap bawahan dan bersifat paternalistik. Bawahan diberi motivasi dengan cara ditakut-takuti dan memberi hukuman. Sistem komunikasi cenderung berbentuk komunikasi ke bawah.

b. Sistem benevolent-authoritative (sistem penguasa pemurah)

Dalam sistem manajemen ini, pemimpin memiliki kepercayaan yang terselubung dengan bawahan. Motivasi terhadap bawahan dengan cara diberi hadiah, menakuti-nakuti, dan pemberian hukuman. Pemimpin sudah memperbolehkan komunikasi ke atas (up-ward communication), mendengarkan pendapat bawahan, serta melimpahkan wewenang pengambilan keputusan.

c. Sistem consultative (sistem penasehat)

Pemimpin sedikit memiliki kepercayaan terhadap bawahan terutama jika membutuhkan informasi atau ide. Pemberian motivasi kepada bawahan dilakukan dalam bentuk penghargaan atau hukuman. Komunikasinya berpola ke atas dan ke bawah.

d. Sistem participative-group (sistem kelompok partisipasi)

Pemimpin memiliki kepercayaan yang cukup besar terhadap bawahan. Setiap pemecahan masalah melibatkan ide-ide bawahan secara konstruktif. Pola komunikasi yang digunakan berpola ke atas, ke bawah dan horizontal.

KESEHATAN ORGANISASI

Keadaan kesehatan organisasi bila dicapai karena tingkat pengelolaan profesional yang relatif tinggi. Hal ini membutuhkan penerapan konsep dan teknik-teknik yang tidak dapat diciptakan melalui imajinasi atau pengalaman dalam waktu singkat, walaupun seorang manager berbakat. Konsep serta teknik-teknik initelah dikembangkan selama bertahun-tahun oleh berbagai pemikir dan baru disusun dalam kesatuan pemikiran manajemen. Tidak ada salahnya bagi seorang manager atau pemimpin menjadi orang baru dalam pekerjaannya serta meniti karirnya, sambil banyak belajar tentang bidang tertentu, tetapi tidak belajar banyak tentang pengelolaan.

Sehingga dalam mempelajari organisasi yang sehat dan teliti, kita bisa menemukan beberapa hal umum yang cenderung membuat organisasi itu tetap sehat. Kita dapat menyimpulkan sifat-sifat organisasi yang sehat hanya dalam empat proses penting, yaitu :

* Evaluasi

Merupakan suatu proses periodic dan sistematis untuk meninjau seluruh sistem organisasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan :

· Apa perbedaan antara yang ada sekarang dengan yang seharusnya menurut tuntutan keadaan ?
· Apa yang perlu kita lakukan dengan cara lain ?
· Perubahan apa yang mesti kita lakukan dalam organisasi untuk memenuhi tuntutan masa datang ?

* Penyesuaian

Merupakan proses perencanaan yang formal dan teratur, yang menghasilkan keputusan-keputusan konkrit tentang organisasi dan perkembangannya serta mengarah ke tindakan-tindakan konkrit yang ditugaskan pada individu tertentu, bersama dengan hasil dan target waktu tertentu.

* Kaderisasi

merupakan proses yang sistematis, relatif formal dan umum. Dengan proses itu organisasi menemukan dan mengembangkan pemimpin-pemimpin masa datang untuk menyiapkan bakat pengelolaan sebelum kebutuhan muncul dan memiliki orang-orang yang ahli sehingga cukup tersedia untuk dipilih.

* Inovasi kebijaksanaan yang disadari benar-benar

Untuk mendorong orang-orang di semua tingkat organisasi agar menemukan cara-cara baru dalam mencapai hasil yang tanggung jawabnya dibebankan oleh manajemen, sebagai alat untuk mengakui dan memberi kepada pikiran-pikiran dan tingkah laku inovatif, bukan hanya dalam mengembangkan produk, namun dalam semua aspek pekerjaan.

Penyakit Ketidakmampuan Menyelesaikan Diri Dalam Organisasi

Dalam organisasi yang mengisyaratkan ketidakmampuan suatu organisasi untuk menyelesaikan diri menyebabkan munculnya penyakit yang berakibat kurang berfungsinya organisasi, atau keadaan tidak selaras, tampaknya benar-benar terjadi dalam organisasi bisnis, baik di bidang komersial maupun segi pengelolaannya. Inilah sembilan penyakit yang mengisyaratkan ketidakmampuan suatu organisasi untuk menyelesaikan diri, yaitu :

1. Sindrom amuba
Suatu penyakit organisasi yang timbul karena kurang pengarahan yang kuat dari pimpinan organisasi, tidak memadainya struktur, perintah atau bimbingan agar pimpinan tingkat menengah dan supervisor mampu memberikan pengarahan yang memadai kepada anggota stafnya dan keadaan organisasi secara keseluruhan mengalami kemerosotan serta manajemen puncak tidak dapat memberikan bimbingan yang dapat menggerakkan organisasi ke arah yang konstruktif.

2. sindrom anarkhi

Penyakit organisasi yang timbul karena kepemimpinan organisasi berada dalam pertentangan pendapat yang diakibatkan oleh “perang dalam istana”, dengan para pimpinan bersenjata kapak di tangan kiri dan kanan. Atau pergolakan penempatan di mana masalah tanggung jawab, fungsi dan sumber sedang di pertentangkan.

3. Sindrom cambuk pedati

penyakit organisasi yang timbul karena organisasi tergan tung pada produk pelayanan yang sudah usang, sudah tidak mempunyai kekuatan lagi di pasaran.

4. Sindrom dedlock

penyakit organisasi yang timblu karena keadaan renggang terjadi karena antara manajemen dengan pemimpin serikat buruh, yang disebabkan dedlock atau jalan buntu dan ketidakmampuan dalam mengatasi masalah.

5. Sindrom mama dan papa

penyakit organisasi yang timbul karena pemimpin kurang profesional dalam menguasai mekanisme penyesuaian dengan perkembangan pasaran terhadap hasil produksi sehingga mengalami kemacetan dalam pemasaran.

6. Sindrom rabun dekat

penyakit organisasi yang timbul karena para pemimpin organisasi yang mengelola perusahaan berpandangan sempit dan tidak berorientasi ke masa depan dan cenderung menyepelekan pemikiran strategi, arah atau proses perencanaan. Mereka hidup atas dasr kegiatan rutin saja.

7. Sindrom lomba tikus

penyakit organisasi yang timbul karena iklim sosial buruk disebabkan oleh manager yang suka menindas dan menghukum dalam berbagai tingkat. Juga kurangnya minat pimpinan puncak terhadap kepentingan sah pegawai atau kebijakan yang cenderung pada “perbudakan”, yang oleh pegawai tidak adil, tidak manusiawi dan tanpa imbalan.

8. Sindrom kontrol jauh dekat

penyakit organisasi yang timbul karena organisasi harus bertindak dengan pengendalian wewenang dan administrasi yang sangat ketat dari organisasi indukna sehingga otonomi dalam mengambil keputusan sangatlah kurang.

9. Sindrom rigor-moris

penyakit organisasi yang timbul karena organisasi bersifat kaku mayat berlaku kondisi kelembaban dan kegiatan yang menyempit, karena nilai utama organisasi itu adalah struktur dan perintah.

Organisasi adalah suatu sistem yang saling mempengaruhi antar orang dalam kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. . Iklim organisasi merupakan keadaan mengenai karakteristik yang terjadi di lingkungan kerja yang dianggap mempengaruhi perilaku orang-orang yang berada dalam lingkungan organisasi tersebut. oleh karena itu, iklim organisasi dapat dikatakan sebagai lingkup organisasi.

Adapun penyakit-penyakit yang timbul dalam berorganisasi adalah sebagi berikut:

1. Sindrom amuba
2. Sindrom anarkhi
3. Sindrom cambuk pedati
4. Sindrom dedlock
5. Sindrom mama papa
6. Sindrom rabun dekat
7. Sindrom lomba tikus
8. Sindrom kontrol jauh dekat
9. Sindrom rigor noris

Dari bahasan di atas kami menyarankan agar masyarakat yang telah bergabung dengan suatu organisasi dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja suatu organisasi dan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dalam suatu organisasi. Ciptakanlah iklim kerja yang sehat untuk meningkatkan keefektivitasan kinerja organisasi.


DAFTAR PUSTAKA

 
Al-Brench, Karl. 1985. Pengembangan Organisasi. Bandung : Angkasa.
Kamaruddin. 1981. Analisa Organisasi Menejemen Modern. Jakarta : Rajawali.
Stoner, James A. F. 1982. Menejemen edisi ke dua (revisi). Jakarta :Erlangga.
Sutarto. 2002. Dasar-Dasar Organisasi. Yogyakarta : Gajah mada.
Arni, M. 1989. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Depdikbud. 


Oiya, sebagai blogger yang baik, saya harus mencantumkan sumber tulisan di atas. Tulisan di atas diambil dari postingan blog pak Ahmad Kurnia di http://elqorni.wordpress.com

Catatan Kuliah

Etika Profesi IT

Friday, February 18, 2011

Saat ini IT (Information Technology) atau teknologi informasi telah digunakan secara intensif pada berbagai komunitas masyarakat seperti institusi, organisasi, perusahaan dan lain sebagainya. Secara umum, pekerjaan di bidang IT dapat dibagi dalam empat kelompok sesuai bidang pekerjaannya.

A. Kelompok Pertama

Termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software) baik mereka yang merancang sistem operasi, database maupun sistem aplikasi. Misalnya:


- Sistem analis.
Yaitu orang yang bertugas menganalisa sistem yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa sistem yang ada (tentang kelebihan dan kekurangannya), sampai studi kelayakan dan desain sistem yang akan dikembangkan.


- Programmer
Yaitu orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan sistem analis (membuat program baik aplikasi maupun sistem operasi) sesuai sistem yang dianalisa sebelumnya

- Web Designer
Yaitu orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web

- Web Programmer
Yaitu orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer

B. Kelompok Kedua

Termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang bergelut di perangkat keras (hardware). Misalnya:

- Technical Engineer
Yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat sistem komputer.

- Network Engineer
Yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan komputer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.

C. Kelompok Ketiga

Termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi. Misalnya:
- EDP Operator
Yaitu orang yang bertugas untuk mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.


- System Administrator
Yaitu orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap sistem, melakukan pemeliharaan sistem, memiliki kewenangan mengatur hak akses terhadap sistem, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional dalam sistem.


- MIS Director
Yaitu orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah sistem informasi, melakukan manajemen terhadap sistem tersebut secara keseluruhan baik hardware, software maupun sumber daya manusianya.

D. Kelompok Keempat

Termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang berkecimpung di pengembangan bisnis teknologi informasi. Pada bagian ini, pekerjaan diidentifikasikan oleh pengelompokan kerja di berbagai sektor di industri teknologi informasi.


Begitu pentingnya peran teknologi, maka dalam penerapannya harus sesuai dengan kode etik yang berlaku agar tidak terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan.

Secara etimologis, etika berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu ethos yang berarti adat istiadat atau kebiasaan yang baik. Etika dapat diartikan sebagai suatu set kepercayaan, standar atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat.

Dari sekian banyak profesi bidang teknologi informasi di atas, berikut ini akan dijelaskan mengenai kode etik dari seorang programmer. Pemrograman komputer membutuhkan sebuah kode etik dan kode etik ini digunakan oleh perkumpulan programmer internasional.


Kode etik seorang programmer antara lain:
1. Tidak boleh membuat atau mendistribusikan malware
2. Tidak boleh menulis kode yang sulit untuk diikuti dengan sengaja
3. Tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat
4. Tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah membeli atau meminta izin
5. Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa izin
6. Tidak boleh mencuri software khususnya development tools
7. Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapat izin
8. Tidak boleh menulis kode dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk mengambil keuntungan dalam menaikkan status
9. Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan
10. Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja dalam pengembangan suatu proyek
11. Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain
12. Tidak boleh mempermalukan profesinya
13. Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi
14. Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug
15. Terus mengikuti perkembangan ilmu komputer

Selain mematuhi kode etik di atas, seorang programmer juga dituntut untuk melakukan tugas dan kewajibannya secara professional. Kewajiban seorang programmer antara lain:
1. Memahami konsep dasar sistem operasi
2. Memahami konsep dasar jaringan
3. Memahami konsep dasar relational database.
4. Memahami unicode
5. Memahami lebih dari satu bahasa pemrograman
6. Memahami cara menggunakan version control

Seorang programmer yang professional tercermin dalam sikapnya ketika menghadapi klien, antara lain:
a. memiliki kepribadian yang baik, komunikatif, mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja, cekatan dan fleksibel
b. mampu bekerja berorientasi jadwal dan mampu bekerja dalam tim